Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin mengatakan rakyat di provinsi itu kehilangan seorang tokoh panutan dengan meninggalnya Haji Abdussamad Sulaiman bin Haji Basirun.

"Bahkan Pak Haji Leman (panggilan akrab HA Sulaiman HB) itu bukan hanya sebagai tokoh Kalsel, tapi juga sudah menasional," ujarnya usai rapat paripurna istimewa DPRD Kalsel di Banjarmasin, Senin.

Ketokohan almarhum Haji Leman itu, menurut Ruidy, bukan cuma sebagai tokoh masyarakat biasa, tapi juga tokoh politik, usahawan, keolahragaan dan jurnalistik.

Selain itu, almarhum seorang dermawan dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan, kata Gubernur Kalsel dua periode tersebut.

Begitu pula dalam dunia jurnalistik, almarhum seorang Anggota Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), sebuah organisasi kewartawanan tertua dan terbesar di Indonesia, demikian Rudy Ariffin.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel H Muhaimin berpendapat, walau secara formal sebagai tokoh Partai Golkar, tapi almarhum juga merupakan tokoh lintas partai politik (Parpol).

Karena almarhum merupakan seorang tokoh panutan dalam konstalasi politik di Kalsel, katanya.

Haji Leman meninggal dunia dalam usia 67 tahun di Rumah Sakit Medistra Jakarta, Minggu (14/6) sekitar pukul 14.45 WIB karena sakit, dan dimakamkan Senin (15/6) di kampung leluhur, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), sekitar 40 kilometer barat Banjarmasin.

Almarhun meninggalkan seorang istri bernama Hajjah Siti Nurhayati HAS, serta tujuh orang anak, satu di antaranya Hasnuryadi (anggota DPR RI dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Kalsel).

Semasa hidupnya, dan sampai meninggal dunia, almarhum masih aktif sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalsel, Ketua KONI Kalsel, dan Presiden Direktur/Komisaris PT Hasnur Group.

Pewarta: Symsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015