Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan beruntun lima hari tiga indeks utama, karena investor berhati-hati sebelum laporan hasil laba emiten teknologi dan internet ternama serta pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 85,79 poin atau 0,24 persen, menjadi menetap di 35.058,52 poin. Indeks S&P 500 berkurang 20,84 poin atau 0,47 persen, menjadi berakhir di 4.401,46 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 180,14 poin atau 1,21 persen, menjadi ditutup pada 14.660,58 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan utilitas terangkat 1,72 persen, melampaui sektor-sektor lainnya. Sementara itu, sektor consumer discretionary dan jasa komunikasi masing-masing merosot 1,16 persen dan 1,06 persen, memimpin penurunan.
Nasdaq memimpin penurunan pada Selasa (27/7), mencatat persentase penurunan harian terbesar sejak 12 Mei, tetapi ketiga indeks tersebut memangkas kerugian menjelang penutupan dan berakhir jauh dari posisi terendah sesi.
Saham Apple Inc, Microsoft Corp dan induk Google Alphabet Inc, yang semuanya melaporkan laba setelah bel penutupan, turun dan paling membebani Nasdaq serta S&P 500 bersama dengan Amazon.com Inc, yang diperkirakan akan melaporkan hasil laba akhir pekan ini.
Juga, pembuat mobil listrik Tesla Inc jatuh 2,0 persen, sehari setelah membukukan laba kuartal kedua yang lebih besar dari perkiraan tetapi mengatakan kekurangan chip global yang menyebabkan penutupan pabrik sementara untuk pembuat mobil tetap serius.
Saham-saham perusahaan teknologi dan internet ternama telah naik baru-baru ini dan minggu lalu mendapatkan kembali kepemimpinannya di pasar, menempatkan laporan hasil keuangan mereka lebih dalam sorotan.
“Harapannya begitu tinggi. Mereka akan memiliki angka yang bagus ... tetapi kami memperkirakan lebih banyak atau mungkin mereka akan berbicara tentang paruh kedua tahun ini," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
Menambah sikap hati-hati adalah prospek saham-saham China yang tercatat di AS, katanya. Saham-saham termasuk Baidu memperpanjang kerugian mereka karena kekhawatiran akan lebih banyak peraturan di China daratan.
“Ada cukup banyak investor (AS) di perusahaan-perusahaan itu,” kata Nolte.
Ketidakpastian juga meningkat ketika The Fed memulai pertemuan dua hari, dengan investor mencari tanda-tanda ketika berniat untuk mulai mengekang program stimulus besar-besaran.
Membantu mendukung Dow, saham McDonald's Corp naik 1,0 persen menjelang hasil keuangan yang akan dirilis sebelum bel penutupan pada Rabu waktu setempat.
Tanda lain bahwa investor berada dalam sikap menghindari risiko (risk-off), sektor defensif seperti real estat dan utilitas adalah dua kategori S&P 500 berkinerja terbaik untuk hari ini, dan harga obligasi pemerintah AS naik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 85,79 poin atau 0,24 persen, menjadi menetap di 35.058,52 poin. Indeks S&P 500 berkurang 20,84 poin atau 0,47 persen, menjadi berakhir di 4.401,46 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 180,14 poin atau 1,21 persen, menjadi ditutup pada 14.660,58 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan utilitas terangkat 1,72 persen, melampaui sektor-sektor lainnya. Sementara itu, sektor consumer discretionary dan jasa komunikasi masing-masing merosot 1,16 persen dan 1,06 persen, memimpin penurunan.
Nasdaq memimpin penurunan pada Selasa (27/7), mencatat persentase penurunan harian terbesar sejak 12 Mei, tetapi ketiga indeks tersebut memangkas kerugian menjelang penutupan dan berakhir jauh dari posisi terendah sesi.
Saham Apple Inc, Microsoft Corp dan induk Google Alphabet Inc, yang semuanya melaporkan laba setelah bel penutupan, turun dan paling membebani Nasdaq serta S&P 500 bersama dengan Amazon.com Inc, yang diperkirakan akan melaporkan hasil laba akhir pekan ini.
Juga, pembuat mobil listrik Tesla Inc jatuh 2,0 persen, sehari setelah membukukan laba kuartal kedua yang lebih besar dari perkiraan tetapi mengatakan kekurangan chip global yang menyebabkan penutupan pabrik sementara untuk pembuat mobil tetap serius.
Saham-saham perusahaan teknologi dan internet ternama telah naik baru-baru ini dan minggu lalu mendapatkan kembali kepemimpinannya di pasar, menempatkan laporan hasil keuangan mereka lebih dalam sorotan.
“Harapannya begitu tinggi. Mereka akan memiliki angka yang bagus ... tetapi kami memperkirakan lebih banyak atau mungkin mereka akan berbicara tentang paruh kedua tahun ini," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
Menambah sikap hati-hati adalah prospek saham-saham China yang tercatat di AS, katanya. Saham-saham termasuk Baidu memperpanjang kerugian mereka karena kekhawatiran akan lebih banyak peraturan di China daratan.
“Ada cukup banyak investor (AS) di perusahaan-perusahaan itu,” kata Nolte.
Ketidakpastian juga meningkat ketika The Fed memulai pertemuan dua hari, dengan investor mencari tanda-tanda ketika berniat untuk mulai mengekang program stimulus besar-besaran.
Membantu mendukung Dow, saham McDonald's Corp naik 1,0 persen menjelang hasil keuangan yang akan dirilis sebelum bel penutupan pada Rabu waktu setempat.
Tanda lain bahwa investor berada dalam sikap menghindari risiko (risk-off), sektor defensif seperti real estat dan utilitas adalah dua kategori S&P 500 berkinerja terbaik untuk hari ini, dan harga obligasi pemerintah AS naik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021