Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan membekali panitia qurban dan rumah potong hewan dengan pengetahuan mengenali daging yang sehat dan aman dikonsumsi.

"Apalagi jelang Idul Adha seperti sekarang ini penting bagi kami.untuk kembali  mengingatkan peternak, Panitia Qur'ban , pengelola rumah potong hewan  memperlakukan hewan sebelum dipotong agar menghasilkan daging yang sehat dan aman dikonsumsi," ujar Kepala bidang Keswan dan Kesmavet Distan HSU I Gusti Putu Susila di Amuntai, Jum'at.

Putu mengatakan, Bidang Keswan dan Kesmavet melaksanakan bimbingan teknis penyembelihan hewan kurban di 2021 dilaksanakan sebanyak lima kali.

Pihaknya melaksanakan Bimtek ini disebabkan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Pertanian bidang Keswan dan kesmavet untuk melakukan pemeriksaan pada saat pemotongan hewan kurban yg dilaksanakan secara serentak.
 
Para peternak, panitia qurban dan pengelola rumah potong hewan mendapatkan Bimbingan Teknis dari Distan HSU bidang Keswan dan Kesmavet agar ternak mereka bisa menghasilkan daging sehat dan aman dikonsumsi. (Antaranews Kalsel/Eddy Abdillah)

"Melalui kegiatan bimtek ini panitia pemotongan hewan kurban bisa memilih  hewan kurban yg memenuhi syarat, memperlakukan hewan kurban sesuai kesrawan dan bisa mengenali perubahan yang terjadi pada daging dan organ dalam hewan kurban yg telah dipotong sehingga daging yang dibagikan sehat, baik dan layak untuk dikonsumsi," terangnya lagi.

Materi yang disampaikan meliputi, syarat-syarat hewan kurban seperti sehat, tidak cacat, tidak kurus, berjenis kelamin jantan dan cukup umur. 

Selain itu diajarkan teknik merobohkan hewan kurban yang sesuai kesrawan, proses penyembelihan hewan kurban, penanganan daging dan organ dalam dari hewan kurban yang telah dipotong.

Putu lantas menjelaskan, cara mengenali daging sehat dan aman, yakni daging berwarna merah segar, memiliki bau khas daging, tidak berbau busuk, teksturnya kenyal dan padat, tidak berair serta daging memiliki serat halus dan memiliki sedikit lemak.

"Daging tersebut bisa dihasilkan bila kita bisa mengurangi atau meminimalkan stress pada ternak yang akan dipotong," katanya.

Daging yang aman, lanjut Putu, tidak mengandung bahaya biologis seperti  mengandung penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit, tidak mengandung bahan kimiawi berbahaya seperti dicampur Formalin, Rhodamin B dan Boraks serta tidak mengandung bahaya fisik karena tercampur benda asing seperti plastik, pasir dan lainnya.

Putu mengatakan, jelang Idul Adha 1422 H pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di tempat penampungan, pemeriksaan teknis ante Morten sebelum penyembelihan dilaksanakan  di 35 titik yang tersebar di Kecamatan Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Babirik, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Danau Panggang dan Kecamatan Paminggir. 

"Jumlah ternak yang diperiksa, sapi 679 ekor, kerbau 286 ekor dan kambing 149 ekor," imbuhnya.

Dikatakan pula, pada saat Hari Raya Idul  Adha, pemeriksaan pemotongan hewan kurban yang bisa dilakukan oleh tim bidang Keswan dan kesmavet ( tim pengawasan dan pengawalan pelaksanaan kurban) di seputaran kota Amuntai

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021