Pemerintah Kabupaten Tabalong terus berupaya mempercepat penurunan dan pencegahan stunting atau kondisi gagal tumbuh yang masih terjadi di sejumlah desa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong Abdul Muthalib Sangaji mengatakan saat ini ada 18 desa lokus intervensi stunting.
"Beberapa program kegiatan dan anggaran tahun ini kita laksanakan untuk percepatan penurunan stunting," jelas Sangaji di Tanjung, Rabu (14/7).
Hal ini disampaikannya dalam aksi rembuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabalong yang dilaksanakan Bappeda setempat.
Dalam pemaparannya Sangaji menyebutkan 18 desa lokus intervesi stunting 2021 antara lain Desa Bangkiling Raya, Desa Tamunti, Desa Mahe Seberang, Desa Halangan, Desa Dambung Raya, Desa Ribang dan Desa Bangkiling.
Sedangkan desa lokus 2022 berdasarkan Keputusan Bupati Tabalong Nomor 188.45/340/2021 tentang penetapan desa prioritas pencegahan penanganan stunting serta intervensi gizi spesifik dan sensitif mencakup 19 desa.
Untuk program kegiatan dan anggaran 2021 mendukung percepatan penurunan stunting mencakup dana desa Rp2,5 miliar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp25 miliar, Dinas Perkimtan Rp2,4 miliar dan CSR Rp1 miliar.
Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani menyampaikan aksi percepatan penanganan stunting harus mengoptimalkan peran multi sektoral yakni pemerintah, swasta dan masyarakat.
"Selain pemberdayaan masyarakat aksi mempercepat penurunan stunting juga harus mengoptimalkan peran multi sektoral," jelas Rifani.
Dalam aksi rembuk percepatan penurunan stunting ini jelas Rifani menghadirkan nara sumber dari Kementerian Dalam Negeri, Rademan dan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Rahmadi.
Acara juga dihadiri Wakil Bupati Tabalong Mawardi, Dandim 1008/Tabalong Letkol Inf Ras Lambang Yudha, para camat, lurah dan instansi terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong Abdul Muthalib Sangaji mengatakan saat ini ada 18 desa lokus intervensi stunting.
"Beberapa program kegiatan dan anggaran tahun ini kita laksanakan untuk percepatan penurunan stunting," jelas Sangaji di Tanjung, Rabu (14/7).
Hal ini disampaikannya dalam aksi rembuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabalong yang dilaksanakan Bappeda setempat.
Dalam pemaparannya Sangaji menyebutkan 18 desa lokus intervesi stunting 2021 antara lain Desa Bangkiling Raya, Desa Tamunti, Desa Mahe Seberang, Desa Halangan, Desa Dambung Raya, Desa Ribang dan Desa Bangkiling.
Sedangkan desa lokus 2022 berdasarkan Keputusan Bupati Tabalong Nomor 188.45/340/2021 tentang penetapan desa prioritas pencegahan penanganan stunting serta intervensi gizi spesifik dan sensitif mencakup 19 desa.
Untuk program kegiatan dan anggaran 2021 mendukung percepatan penurunan stunting mencakup dana desa Rp2,5 miliar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp25 miliar, Dinas Perkimtan Rp2,4 miliar dan CSR Rp1 miliar.
Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani menyampaikan aksi percepatan penanganan stunting harus mengoptimalkan peran multi sektoral yakni pemerintah, swasta dan masyarakat.
"Selain pemberdayaan masyarakat aksi mempercepat penurunan stunting juga harus mengoptimalkan peran multi sektoral," jelas Rifani.
Dalam aksi rembuk percepatan penurunan stunting ini jelas Rifani menghadirkan nara sumber dari Kementerian Dalam Negeri, Rademan dan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Rahmadi.
Acara juga dihadiri Wakil Bupati Tabalong Mawardi, Dandim 1008/Tabalong Letkol Inf Ras Lambang Yudha, para camat, lurah dan instansi terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021