Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Banjarmasin sedang menangani kasus kapal fery penyeberangan yang terbakar di perairan Sungai Mantuil Banjarmasin Selatan di kota tersebut.


"Anggota saat ini sedang berada di tempat kejadian kapal fery terbakar dan kapal tersebut sudah kami pasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan," ucap Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo di Banjarmasin, Jumat.

Ia mengatakan, kejadian fery terbakar itu terjadi pada Jumat (8/5) siang sekitar pukul 11.30 Wita saat umat Islam bersiap-siap untuk melaksanakan Salat Jumat.

Untuk kapal fery yang terbakar itu diketahui memiliki nama KM.Berkat dengan rute Halinai - Matuil Banjarmasin Selatan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Untung menceritakan kronologis kejadian pada saat itu kapal fery membawa penumpang dan lima unit sepeda motor menyeberang dari Mantuil ke Pulau Astra Bina.

Pada saat melakukan penyeberangan tiba-tiba kapal fery tersebut terbakar pada posisi bagian belakang buritan kapal dan dengan cepat membesar karena kapal terbuat dari bahan kayu mudah terbakar.

Lanjutnya, api yg diduga berasal dari barang bawaan salah satu penumpang itu dengan cepat membakar seluruh bagian kapal sehingga semua penumpang yang berada di dalam fery langsung melompat ke sungai guna menyelamatkan diri.

Dari kejadian itu terdapat korban jiwa yang mengakibatkan satu orang anak buah kapal mengalami luka bakar diketahui bernama fadliansyah (35) dan empat unit sepeda motor terbakar serta satu unit sepeda motor jatuh ke sungai.

"Untuk korban luka baka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit TPT Banjarmasin," tutur Kasat Polair yang saat itu berada di tempat kejadian.

Hasil penyelidikan dan penyidikan diketahui pemilik kapal fery tersebut bernama Asmani sedangkan untuk juragan kapal fery bernama Sahrudi.

"Kasus kapal fery terbakar ini kami tangani dan sudah ada yang kami lakukan pemeriksaan terkait terbakarnya kapal penyeberang itu," ujar pria yang hobi olahraga futsal itu.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015