Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Manajemen produsen semen Merk Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa mencatat penjualan semen triwulan pertama periode 2015 turun.


"Kami menduga salah satu penyebab lesu pasar karena ketidakpastian politik, selama tahun pemilu yang menyebabkan penundaan dari proyek-proyek berskala besar," kata Manajer Operasional PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tarjun, Kotabaru, Kalsel, H Ahmadi di Kotabaru, Selasa.

Menurut informasi, pemerintah pusat berencana membangun banyak pelabuhan, dan infrastruktur, namun sampai saat ini masih banyak yang ditunda dan belum direalisasikan.

Begitu juga dengan pemerintah daerah merencanakan meningkatkan pembangunan infrastruktur, namun hingga saat ini rencana tersebut belum mempengaruhi pasar semen yang membaik.

"Mudah-mudahan setelah proyek-proyek di daerah mulai direalisasikan, pasar semen memanas dan penjualan meningkat," harapnya.

Ahmadi mengaku, akibat lesunya pasar semen, Indocement Tarjun "kehilangan" omzet sekitar 150 ribu ton dalam tiga bulan terakhir.

Dalam kondisi normal, Indocement Tarjun mengapalkan 4-5 unit kapal memgangkut semen, tetapi tigabulan terakhir rata-rata satu kapal semen yang dikapalkan.

Padahal, lanjut dia, Indocement Tarjun merupakan industri semen yang mencukupi kebutuhan akan semen di wilayah Indonesia bagian timur.

Menurut Ahmadi, di masa-masa mendatang perseroan terus berupaya melakukan efesiensi, terutama untuk sektor-sektor tertentu, mengingat tidak adanya subsidi listrik, BBM, dan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.

"Efesiensi juga sangat diperlukan, untuk menyesuaikan harga semen di pasaran yang turun kisaran Rp3.000 per zak," terangnya.

Kebijakan menurunkan harga semen tersebut merupakan salah satu upaya perseroan menyesuaikan dengan harga semen produksi BUMN yang diminta pemerintah untuk mengurangi harga yang juga sekitar Rp3.000 per zak.

Ahmadi menjamin, meski perseroan memutuskan untuk menurunkan harga, kualitas dan kuantitas semen merk Tiga Roda tetap tidak ada perubahan atau tidak akan dikurangi dari semula.

"Hanya saja dampak dari penurunan harga tersebut mengurangi keuntungan perseroan," tandasnya.

  Hadirnya sejumlah industri semen baru, seperti semen merk "Conch" oleh PT. Conch South Kalimantan Cement, dan semen Merah Putih, juga harus menjadi penyemangat untuk bekerja lebih giat lagi, karena tidak menutup kemungkinan iendustri tersebut akan mejual hasil produksinya lebih murah dari Tiga Roda.   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015