Herry pria kelahiran 1967 asal Kabupaten Tapin di Kalimantan Selatan, sejak 1989 lalu mulai menggeluti pekerjaan sebagai tukang tambal ban dalam di halaman rumahnya di pinggir jalan H. Hasan Basry Dulang Kelurahan Rantau Kiwa RT 9 RW III Kecamatan Tapin Utara. 

Apabila Herry dibandingkan dengan tokoh dunia misalnya Elon Musk pemimpin SpaceX dan Tesla, dalam urusan duniawi jelas keduanya memiliki takdir yang berbeda.

Elon yang banyak bisnisnya itu bercita-cita suatu saat nanti membawa manusia ke Planet Mars dengan pesawat luar angkasanya sedangkan  Herry tetap fokus menambal ban dalam sepeda motor masyarakat Indonesia yang bocor di wilayah Tapin sampai sekarang. Keduanya memiliki jalan hidup masing-masing, namun memiliki peran yang penting untuk peradaban manusia.  

Herry bertahan sampai 19 Tahun membuka bengkel tambal ban di depan rumahnya itu, sampai pada akhirnya jadi tukang tambal panggilan. Diceritakannya,  1998 sampai ke 2008 pemotor yang bannya bocor jarang singgah di tempatnya.

Dianalisisnya krisis ekonomi 1998 di Indonesia mempengaruhi penghasilan rupiah dari usahanya, faktor lainya yaitu saat memasuki permulaan abad 21 mulai bermunculan bengkel bengkel lain di Rantau (Ibu Kota Tapin) hingga membuat usahanya tersaingi, persis seperti hukum ekonomi, ada yang untung dan ada yang rugi apabila satu usaha yang sama berkumpul di satu tempat.

“Krisisi ekonomi 98 dan banyak saingan. Saya mulai tambal ban online sejak 2008, awalnya pada saat nonton TV ada siaran tukang tambal ban panggilan lalu saya berpikir untuk mencobanya,” terangnya saat menambalkan ban belakang motor milik anggota Kodim 1010 Tapin di depan markas wartawan Rabu, (16/6/2021).

Berkat evolusi cara kerja di Tahun 2008 itu, dia sampai saat ini tetap bisa kokoh mempertahankan pekerjaan sebagai tukang tambal ban dalam.

“Beberapa Tahun terakhir hasil tambal ban alhamdulillah rata rata 100-150 Ribu sehari. Sehari pernah sampai 15 orang yang memanggil, saya juga bisa untuk ganti oli tidak hanya tambal ban,” jelasnya, sambil mengganti ban dalam milik tentara itu.

Jika dihitung maksimal penghasilannya Herry selama satu bulan bisa mencapai Rp. 4,5 juta, lebih banyak jika dibanding dengan gajih tenaga guru kontrak di Kalsel yang berkisar Rp. 1,5 – Rp. 2,3 juta, itupun tergantung jam mengajar dan ijazah yang dimiliki.

Jika Herry bergantung kepada panggilan, berbeda dengan guru kontrak gajih nya tergantung dengan jam mengajar, kebijakan dan anggaran pemerintah misalnya seperti yang terjadi  di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, April 2021 lalu dikabarkan ANTARANEWS.COM ada 317 guru kontrak di Sekolah Dasar (SD) belum terima gajih selama empat bulan.

Rezky pendapatan uang bulanan  kedua pekerjaan itu ada kesamaan, sama-sama tidak menentu. Kedua pekerjaan itu punya peran masing-masing, jika pekerjaan Herry untuk menolong orang yang kesusahan karena ban bocor sedangkan guru kontrak perannya dituntut untuk mencerdaskan anak bangsa yang menghuni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keseharian pekerjaan Herry dari pukul 04.00 sudah bersiap menerima panggilan tambal ban oleh masyarakat Tapin, jam kerjanya berakhir sampai pukul 00.00. Namun apabila lewan jam kerja itu ada panggilan mendesak dan sangat penting dia bersedia melayani.

“Tergantung apabila jaraknya tidak terlalu jauh  dan saya rasa aman bagi keselamatan, saya bersedia datang menolong untuk harganya tetap saja Rp.15 Ribu , jauh atau dekat sama saja tapi apabila ingin memberi lebih asal ikhlas tidak apa apa saya terima,” terangnya.

Jagat salah satu tentara muda dari Kodim 1010 Tapin yang memakai jasanya mengatakan merasa terbatu, lantaran tidak harus mendorong motor kesayangannya pergi ke bengkel.

“Ini tentang pilihan ya, jika saya harus ke bengkel rasanya sangat merepotkan jarak tempat ban saya bocor lumayan melelahkan apabila harus berjalan mendorong, makanya saya menelpon tambal ban online. Jelas, saya merasa terbantu walaupun harus menunggu beberapa saat baru bisa dapat pelayanan, kita tadi menunggu Pak Herry selesai menambal ban motor orang juga,” ujarnya.

Berdering ringtone Baroque di handphone lusuh merk samsung caramel E1272 dua sim card gsm warna hitam, bermodal perlengkapan ganti ban di dalam box biru bertuliskan “ TAMBAL BAN ONLINE HP : 082244543727,” di atas motor honda jenis Revo 110 cc warna hitam,  dia bersiap pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk memenuhi panggilan menggunakan helm SNI warna putih miliknya.

“Hasil dari tambal ban dibelikan untuk modal misalnya ban dalam baru, bensin, alat perekat tambalan, keperluan sehari hari. Saya bujangan, hasil dari tambal ban juga saya tabung,” terangnya.

Tidak melulu harus bayar ada kalanya dia menggeratiskan jasanya itu. Di Tapin pada saat momen haul terbesar di Kalimantan yang mengundang jutaan jemaah ulama kharismatik KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani kerap dikenal dengan panggilan Guru Sakumpul asal Martapura, Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan, sama seperti beberapa bengkel lainnya,  Herry menggeratiskan jasanya apabila ada motor jemaah yang kebocoran ban saat berangkat ataupun sepulangnya.

Telapak tangan milik Herry pekerja tambal ban panggilan di Kabupaten Tapin (ANTARA / Muhammad Fauzi Fadilah)

Pengalaman pahit

Herry menceritakan pengalaman pahitnya selama bekerja sebagai tambal ban panggilan, beberapa kali dia pernah dijahili  oknum tak bertanggung jawab.

“Pernah beberapa kali ketika menerima panggilan dan sesampainya dilokasi orangnya tidak ada di tempat,” ujarnya.

Harapannya orang jahil yang dasar tindakannya bertujuan tidak jelas itu jangan sampai terulang karena menyita waktu dan tenaganya dan harus membuat pemanggilnya yang lain menunggu. Dia selalu memprioritaskan melayani antrian pemanggil untuk jasanya tanpa pandang bulu.

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021