Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bupati Tapin, Kalimantan Selatan, Arifin Arpan mengatakan pemerintah pusat telah menganggarkan rencana pembangunan Bendung Pipitak Jaya Kecamatan Piani di Kabupaten Tapin sebesar Rp1,2 triliun.
"Bahkan pak Presiden Joko Widodo, berjanji pada Agustus 2015 ini, beliau sendiri yang akan melakukan peletakan batu pertama pembangunannya," kata Bupati di Banjarmasin, Selasa.
Sebelumnya, Bupati Tapin juga mengikuti acara malam ramah tamah dengan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Gedung Mahligai Pancasila, Senin (16/3) malam bersama dengan seluruh bupati se Kalsel, dan dinas instansi terkait.
Menurut Bupati, pembangunan bendungan ini berlangsung selama tiga tahun, yakni, di mulai pada 2015, 2016, dan 2017.
"Keseriusan pembangunan bendungan di daerah kita ini, sampai-sampai Kepala Balai sudah tanda tangan dengan Presiden, dan diancam kalau gagal dia diberhentikan, berarti rencana tersebut bukan hal yang main-main," katanya.
Menurut dia, pemerintah pusat menganggarkan Rp1,2 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan bendungan tersebut.
Bendungan untuk mendorong peningkatan produksi padi itu diperkirakan mampu mengairi sekitar 60 ribu hektare sawah dan perkebunan di daerah tersebut.
Diungkapkan Arifin, saat ini, pemerintah daerah terus mengupayakan pembebasan lahan seluas 600 hektare untuk pembangunan bendungan tersebut.
"Insya Allah permasalahan pembebasan lahan ini kita lakukan tepat waktu, sebab sudah dibentuk tim pembebasan lahan yang diketuai kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tapin," katanya.
Saat ini, kata dia, areal persawahan di daerahnya seluas 60.389 hektare, dan yang perlu terus terjaga produksinya, bahkan untuk bisa ditingkatkan lagi sebagai daerah ketahanan pangan di negara ini.
"Produksi gabah kering padi daerah kita saat sebanyak 297.948 ton, dan ini panen yang luar biasa," tuturnya.
Bahkan, katanya, Menteri Pertanian yang langsung berkunjung ke daerahnya, untuk menyaksikan panen padi mengharapkan, peningkatan produksinya lagi tahun depan sebesar 5 persen karena melihat potensi lahan yang ada.
"Kalau dibangunkan bendungan untuk mengairi irigasi-irigasi, kita yakin harapan menteri bisa tercapai, ini jalan satu-satunya," ungkapnya.
Selain itu, kata Arifin, bendungan tersebut akan menjadi pemasok listrik alternatif bagi daerahnya dan kabupaten tetangga Hulu Sungai Selatan (HSS).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Bahkan pak Presiden Joko Widodo, berjanji pada Agustus 2015 ini, beliau sendiri yang akan melakukan peletakan batu pertama pembangunannya," kata Bupati di Banjarmasin, Selasa.
Sebelumnya, Bupati Tapin juga mengikuti acara malam ramah tamah dengan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Gedung Mahligai Pancasila, Senin (16/3) malam bersama dengan seluruh bupati se Kalsel, dan dinas instansi terkait.
Menurut Bupati, pembangunan bendungan ini berlangsung selama tiga tahun, yakni, di mulai pada 2015, 2016, dan 2017.
"Keseriusan pembangunan bendungan di daerah kita ini, sampai-sampai Kepala Balai sudah tanda tangan dengan Presiden, dan diancam kalau gagal dia diberhentikan, berarti rencana tersebut bukan hal yang main-main," katanya.
Menurut dia, pemerintah pusat menganggarkan Rp1,2 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan bendungan tersebut.
Bendungan untuk mendorong peningkatan produksi padi itu diperkirakan mampu mengairi sekitar 60 ribu hektare sawah dan perkebunan di daerah tersebut.
Diungkapkan Arifin, saat ini, pemerintah daerah terus mengupayakan pembebasan lahan seluas 600 hektare untuk pembangunan bendungan tersebut.
"Insya Allah permasalahan pembebasan lahan ini kita lakukan tepat waktu, sebab sudah dibentuk tim pembebasan lahan yang diketuai kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tapin," katanya.
Saat ini, kata dia, areal persawahan di daerahnya seluas 60.389 hektare, dan yang perlu terus terjaga produksinya, bahkan untuk bisa ditingkatkan lagi sebagai daerah ketahanan pangan di negara ini.
"Produksi gabah kering padi daerah kita saat sebanyak 297.948 ton, dan ini panen yang luar biasa," tuturnya.
Bahkan, katanya, Menteri Pertanian yang langsung berkunjung ke daerahnya, untuk menyaksikan panen padi mengharapkan, peningkatan produksinya lagi tahun depan sebesar 5 persen karena melihat potensi lahan yang ada.
"Kalau dibangunkan bendungan untuk mengairi irigasi-irigasi, kita yakin harapan menteri bisa tercapai, ini jalan satu-satunya," ungkapnya.
Selain itu, kata Arifin, bendungan tersebut akan menjadi pemasok listrik alternatif bagi daerahnya dan kabupaten tetangga Hulu Sungai Selatan (HSS).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015