Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, memberikan bantuan paket sembako dan perlengkapan alat tulis kepada siswa yang kurang mampu agar tidak putus sekolah.
Plt. Kepala Disdikbud Tanah Bumbu Eka Safruddin, di Batulicin Sabtu mengatakan, sebanyak 31 siswa kurang mampu yang menerima bantuan paket sembako dan alat tulis lengkap.
"Meraka terbagi dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Batulicin, Simpang Empat dan Kecamatan Kusan Hilir," katanya.
Dia mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil zakat, infak dan sedekah dari seluruh pejabat dan staf yang ada di Dinas Pendidikan Tanah Bumbu yang dikumpulkan dan selanjutnya di salurkan kepada sidwa-siswi yang kurang mapu di seluruh wilayah kabupaten yang berujuluk "Bumi Bersujud".
Program ini sudah berjalan sekitar tiga tahun, dan kami berharap melalui program ini mampu menegntaskan kemiskinan dan mencegah anak putus sekolah akibat tidak memimiliki biaya.
Menurut Eka, sebenarnya sekolah di Tanah Bumbu sudah digratiskan namun biayanya oleh pemerintah. namun ada beberapa kasus siswa yang putus sekolah akibat tidak memiliki sarana penunjang sekolah seperti alat tulis dan perlengkapan lainnya.
"Oleh karena itu, Dinas Pendidikan berinisiatif menjalankan program ini. Disisi lain kami juga wajib mengeluarkan hak-hak melalui zakat dan infak," ujarnya.
Eka berharap, hal ini dapat dijadikan contoh oleh instansi lain untuk mengentaskan kemiskinan dan anak putus sekolah di Tanah Bumbu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Plt. Kepala Disdikbud Tanah Bumbu Eka Safruddin, di Batulicin Sabtu mengatakan, sebanyak 31 siswa kurang mampu yang menerima bantuan paket sembako dan alat tulis lengkap.
"Meraka terbagi dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Batulicin, Simpang Empat dan Kecamatan Kusan Hilir," katanya.
Dia mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil zakat, infak dan sedekah dari seluruh pejabat dan staf yang ada di Dinas Pendidikan Tanah Bumbu yang dikumpulkan dan selanjutnya di salurkan kepada sidwa-siswi yang kurang mapu di seluruh wilayah kabupaten yang berujuluk "Bumi Bersujud".
Program ini sudah berjalan sekitar tiga tahun, dan kami berharap melalui program ini mampu menegntaskan kemiskinan dan mencegah anak putus sekolah akibat tidak memimiliki biaya.
Menurut Eka, sebenarnya sekolah di Tanah Bumbu sudah digratiskan namun biayanya oleh pemerintah. namun ada beberapa kasus siswa yang putus sekolah akibat tidak memiliki sarana penunjang sekolah seperti alat tulis dan perlengkapan lainnya.
"Oleh karena itu, Dinas Pendidikan berinisiatif menjalankan program ini. Disisi lain kami juga wajib mengeluarkan hak-hak melalui zakat dan infak," ujarnya.
Eka berharap, hal ini dapat dijadikan contoh oleh instansi lain untuk mengentaskan kemiskinan dan anak putus sekolah di Tanah Bumbu.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021