Pelayanan RSUD H Badaruddin Tanjung Kabupaten Tabalong secara obyektif indikator kinerja Turn Over Interval dan Gross Death Rate dalam LKPj Bupati Tabalong tahun 2020 mengalami penurunan.
Kondisi ini pun mendorong Dewan Pengawas RSUD H Badaruddin Tanjung menggelar pertemuan dengan jajaran rumah sakit untuk membahas hal tersebut.
Ketua Dewan Pengawas Muhammad Noor Rifani meminta peningkatan pelayanan rumah sakit dengan memanfaatkan Dana Insentif Daerah (DID) untuk pengadaan oksigen central dan penguatan manajemen informasi RS.
"Kita juga meminta rumah sakit bersama Dinas Kesehatan mengajukan insentif tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19 termasuk perbaikan pelayanan apotek," jelas Rifani yang juga menjabat Kepala Bappeda setempat.
Pada pertemuan tersebut pihak RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung menyampaikan capaian kinerja tahun 2020 yang menunjukan penurunan kinerja.
Penurunan ini merupakan dampak dari pandemi yang tidak bisa diprediksi sehingga menyebabkan pergeseran target yang telah disusun dalam rencana kerja.
Sebelumnya Komisi I DPRD Kabupaten Tabalong menyampaikan catatan strategis LKPj Bupati Tabalong 2020 terkait penurunan mutu layanan kesehatan sebagai dampak pandemi COVID-19.
Salah satunya Gross Death Rate (GDR) selama dua tahun berturut - turut memperlihatkan kinerja yang sangat menurun yakni 2019 angka kematian kasar 52 orang/1000 pasien ke luar dan meningkat pada 2020 menjadi 54/1000.
"Angka GDR 2020 khususnya pasien COVID-19 harus dibuat menurut jenis kelamin, umur, dan alamat serta total dana pemulasaran jenazah dengan lebih rinci," jelas anggota Komisi I DPRD Tabalong Rini Erwanti.
Termasuk rekomendasi agar manajemen RSUD H Badaruddin Kasim memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak takut berobat ke rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kondisi ini pun mendorong Dewan Pengawas RSUD H Badaruddin Tanjung menggelar pertemuan dengan jajaran rumah sakit untuk membahas hal tersebut.
Ketua Dewan Pengawas Muhammad Noor Rifani meminta peningkatan pelayanan rumah sakit dengan memanfaatkan Dana Insentif Daerah (DID) untuk pengadaan oksigen central dan penguatan manajemen informasi RS.
"Kita juga meminta rumah sakit bersama Dinas Kesehatan mengajukan insentif tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19 termasuk perbaikan pelayanan apotek," jelas Rifani yang juga menjabat Kepala Bappeda setempat.
Pada pertemuan tersebut pihak RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung menyampaikan capaian kinerja tahun 2020 yang menunjukan penurunan kinerja.
Penurunan ini merupakan dampak dari pandemi yang tidak bisa diprediksi sehingga menyebabkan pergeseran target yang telah disusun dalam rencana kerja.
Sebelumnya Komisi I DPRD Kabupaten Tabalong menyampaikan catatan strategis LKPj Bupati Tabalong 2020 terkait penurunan mutu layanan kesehatan sebagai dampak pandemi COVID-19.
Salah satunya Gross Death Rate (GDR) selama dua tahun berturut - turut memperlihatkan kinerja yang sangat menurun yakni 2019 angka kematian kasar 52 orang/1000 pasien ke luar dan meningkat pada 2020 menjadi 54/1000.
"Angka GDR 2020 khususnya pasien COVID-19 harus dibuat menurut jenis kelamin, umur, dan alamat serta total dana pemulasaran jenazah dengan lebih rinci," jelas anggota Komisi I DPRD Tabalong Rini Erwanti.
Termasuk rekomendasi agar manajemen RSUD H Badaruddin Kasim memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak takut berobat ke rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021