Martapura, (Antaranews Kalsel) - Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan, berhasil melakukan pembenihan dan pembesaran ikan kelabau (osteochilus melanopleuora).


Kepala Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Endang Mudjiutami di Kota Martapura, Rabu mengatakan proses pembenihan dan pembesaran ikan kelabau dilakukan sejak 2012 hingga 2015.

"Pembenihan menghasilkan 5.000 ekor calon induk (G1) dengan ukuran 200 hingga 500 gram per ekor dan benih dengan ukuran 5-8 gram per ekor sebanyak 15.000 ekor," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya pada 2014 telah melaksanakan desiminasi kepada pembudidaya untuk melihat perkembangannya dibanding ikan mas (cyprinus carpio I).

Ia mengatakan perbandingan tersebut diperlukan karena ikan kelabau yang merupakan ikan air tawar bisa menjadi komoditas alternatif dan komoditas budi daya yang bisa dikembangkan.

"Ikan kelabau merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting karena harganya cukup mahal dan mulai jarang dijual di pasaran," ungkapnya.

Menurut dia, ikan asli perairan Kalsel dikenal sebagai Osteochilus Kelabau dan Osteochilus Melanopleura yang memiliki bentuk mirip ikan nilem tetapi ukurannya lebih besar.

"Ukuran ikan Kelabau dewasa bisa mencapai 1-3 kilogram dengan tekstur daging yang lembut sehingga enak dikonsumsi dan dijadikan lauk pauk mengandung protein hewani," ujarnya.

Diharapkan, pembenihan yang telah berhasil dilakukan itu membuat petani dan pembudidaya ikan dapat mengembangkannya sehingga bisa menambah alternatif ikan konsumsi.

BPBAT Mandiangin Kalsel yang terletak di Jalan Tahura Sultan Adam Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, berhasil melakukan pembenihan dan pembesaran ikan.

  Jenis ikan lokal yang telah berhasil dibenihkan seperti ikan papuyu atau anabas testudineus bloch dan ikan gabus (channa striata) yang sangat digemari masyarakat setempat.   

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015