Kabupaten Balangan memiliki 73 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dari 154 desa yang ada di Balangan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Balangan Urai Nur Iskandar di Paringin Kamis, mengatakan dari total sebanyak 73 BUMDes tersebut, ada 44 BUMDes yang dalam tahap pertumbuhan, 28 dalam tahap berkembang dan satu dalam tahap maju.

"Untuk mendukung pertumbuhan hingga menjadi tahap maju, kami akan melakukan pelatihan untuk memberdayakan dan mengembangkan keberadaan BUMDes yang ada di Kabupaten Balangan," kata dia.

Selanjutnya, pihaknya akan mengadakan pelatihan dengan membuat kelas-kelas sesuai kebutuhan mereka, seperti desa yang sudah memiliki BUMDes akan diberikan teori tentang manajemen dan keuangan.

Sementara itu, untuk desa yang akan membentuk BUMDes akan kami berikan teori tentang mekanisme pembentukan. Dan untuk desa yang sama sekali tidak tertarik kita berikan teori tentang manfaat dan peran BUMDes dalam meningkatkan perekonomian desa.

Selain itu, ungkap Urai, program ini juga selaras dengan visi-misi dari Bupati Balangan tentang pemberdayaan dan pengembangan BUMdes, pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan instansi terkait dalam hal pengembangan unit usaha, serta bentuk kerjasama dan lain-lain akan disesuaikan pada program selanjutnya.

Dia juga menyebutkan, salah satu kendala utama untuk membentuk BUMDes ini di antaranya adalah terkait Sumber Daya Manusia (SDM) setempat.

"Sebagai contoh, seorang kepala desa kesulitan mencari orang yang mau tapi memiliki kemampuan, yang mana beberapa alasan yang diutarakan yakni ada yang mau tetapi tidak mampu dan sebaliknya mampu tetapi tidak mau," sebutnya.

Dengan kemajuan BUMDes, tambah Urai, tentunya akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan BUMDes itu sendiri nantinya bisa lebih meningkatkan perannya.

"Banyak hal yang bisa digali untuk meningkatkan BUMDes demi ekonomi kerakyatan, di antaranya dengan memanfaatkan wisata desa atau apa saja dalam rangka meningkatkan perekonomian desa," tambahnya.

Pewarta: Ragil Darmawan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021