Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Surabaya, Jawa Timur, mengoperasikan satu unit kapal perintis ke pulau-pulau di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, untuk mengatasi disparitas atau perbedaan harga sembako.


Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru, Capt M Hasan Basri, di Kotabaru, Selasa, mengatakan, pihaknya telah meminta ke Kantor Syahbandar dan Otoritas Surabaya, untuk mengoperasikan kapal perintis hingga pulau-pulau di Kotabaru, menyusul belum beroperasinya kapal perintis di Kotabaru.

"Alhamdulillah, kapal perintis asal Surabaya tersebut sudah sekali berlayar untuk mendistribusikan sembako ke Pulau Sembilan, Kotabaru," ujarnya.

Dengan kapal perintis tersebut, lanjut Hasan, hasrga barang sembilan bahan pokok di Pulau Sembilan dan sekitarnya, bisa dikendalikan atau normal seperti pada sebelumnya.

Kebijakan tersebut dilakukan, mengingat sudah hampir dua bulan terakhir kapal perintis KM Delta Sembada milik perusahaan pemenang lelang, ditunda pengoperasiannya.

"Semula kami berencana KM Delta Sembada dioperasikan sekitar 5 Januari, namun sebelum ditandatangani pemenang lelang, ada telegram Maklumat Pelayaran (Mapel), dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Diketahui, isi dari mapel di antaranya, menindaklanjuti nota dinas Nomor.101/39/13/DA DES 2014 tanggal 15 Oktober 2014 perihal laporan rapat pembahasan kondisi kapal angkutan laut perintis dan maklumat pelayaran Nomor.44 tahun 2014, perihal kapal perintis sebagai kapal penumpang.

Masing-masing pihak untuk melarang kapal-kapal perintis kargo mengangkut penumpang sebelum kapal tersebut melengkapi persyaratan kapal secara lengkap, seperti, perlengkapan keselamatan, pencegahan pemadaman kebakaran, navigasi, radio, medis dan akomodasi, termasuk kelengkapan mandi cuci kakus (MCK), dan harus disertifikasi sebagai kapal penumpang non konversi.

Hasan mengaku, setelah menerima Mapel tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut di Jakarta, dan mencari kapal penumpang dan cargo, sebagai solusi dari masalah tersebut.

Akibat belum beroperasinya kapal perintis yang melayani angkutan penumpang dan barang dari Kotabaru-Pulau Sembilan dan sekitarnya, harga barang kebutuhan sehari-hari dan barang-barang yang lainnya di Pulau Sembilan jadi melonjak drastis.

Kondisi tersebut membuat KSOP Kotabaru berinisiatif untuk meminta KSOP Surabaya untuk mengoperasikan kapal perintis di Jawa Timur melakukan pelayaran hingga ke pula-pulau di Kabupaten Kotabaru.

Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Bagus Handoko mengatakan, pihaknya siap mengoperasikan KRI Multatuli 561 untuk membantu mendistribusikan barang sembilan bahan pokok, ke Pulau Sembilan.

"Apabila pemerintah daerah menyatakan darurat, kami siap mengoperasikan KRI Mutatuli 561 mendistristribusikan sembako ke Pulau Sembilan," katanya.

Kesiapan tersebut disampaikan Komandan Angkatan Laut (Danlanal) Kotabaru, usai melakukan rapat koordinasi dengan Forum Pimpinan Daerah, bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru, dan DPRD setempat, terkait ditundanya pengoperasian kapal perintis ke Pulau Sembilan, Kotabaru.

Danlanal mengaku, akan mengoperasikan KRI Mutatuli untuk mengangkut sembako dan penumpang ke Pulau Sembilan, hingga tersedianya angkutan umum.

  "Kalau diperlukan satu kali pelayaran kami siap, dua kali kami juga siap, atau sesuai permintaan pemerintah daerah," ujarnya.   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015