Volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi diperkirakan telah mencapai 1.681.000 meter kubik menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 14 April terhadap tanggal 8 April 2021 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 1.681.000 meter kubik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Minggu.
Ia menjelaskan volume kubah lava di tengah kawah puncak Merapi lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 1.024.800 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.200 meter kubik per hari.
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.
Hanik menjelaskan bahwa sepanjang pengamatan 9 sampai 15 April 2021, Merapi enam kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan 119 kali meluncurkan guguran lava dengan estimasi jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya dan 7 kali ke arah tenggara.
Intensitas kegempaan pada pekan ini relatif tetap dibandingkan pekan sebelumnya.
Sedangkan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini juga tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
BPPTKG sampai sekarang mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Hanik Humaida.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021