Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) - Warga Dusun Pananangan dan Dusun Kuranji, Desa Kintapura, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, melalui Persatuan Masyarakat Adat Daerah mempertanyakan kepemilikan lahan plasma di areal PT Indoraya wilayah Kintap.


Sebab, warga Dusun Pananganan dan Kuranji sebagai asal pemilik lahan untuk perkebunan kelapa sawit tersebut tidak mendapatkan plasma dari perusahaan itu, ujar Ketua Persatuan Masyarakat Adat Daerah (Permada) Tanah Laut (Tala,) Aban, di Pelaihari, Jumat.

Oleh karena itu, wajar warga Dusun Pananangan dan Dusun Kuranji Desa Kintapura (125 kilometer timur Banjarmasin) mempertanyakan kepada perusahaan perkebunan tersebut, apa salah mereka tidak dapat plasma.

Sementara oknum-oknum kecamatan, Puskesmas, Polsek, orang Pelaihari serta Banjarbaru (luar wilayah Tala), dan dari perusahaan itu sendiri mendapatkan plasma melalui Koperasi Binas Bersama, ungkapnya.

Hal itu, menurut dia, sangat janggal masyarakat yang berada di sekitar perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut tidak mendapatkan lahan plasma, sedangkan orang luar kebagian, seperti dari Kota Banjarbaru.

Ia menerangkan, lahan khusus plasma itu seluas 1.400 hektare (ha), dibagi dua oleh PT Indoraya. Pembagiannya 700 ha untuk perusahaan perkebunan dan 700 ha lagi untuk Koperasi Bina Bersama.

"Padahal masyarakat Dusun Pananangan dan Dusun Kuranji tidak pernah berjanji, lahan khusus plasma tersebut harus dibagi dua," tegasnya.

Melihat kenyataan tersebut, maka pihaknya meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit itu mengembalikan lahan plasma seluas 700 ha kepada masyarakat yang tidak mendapatkan plasma dari Koperasi Bina Bersama.

Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tala, Drs Muhammad Noor mengatakan, hasil dari pertamuan antara Permada dan pihak perusahaan tersebut, akan dilaporkan ke pimpinan atau bupati setempat.

"Hasil pertemuan ini tetap kita tindaklanjuti, kita upayakan agar permasalahan ini bisa selesai," tegasnya.

Ia berharap, warga Dusun Pananangan dan Dusun Kuranji Desa Kintapura dan PT Indoraya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Baik masyarakat maupun perusahaan hendaknya tetap menjaga lingkungkan agar tetap kondusif, dan bisa melakukan pendekatan-pendekatan dengan masyarakat setempat," ujarnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015