Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kampanye hijau dengan bersepeda sepanjang 488 kilometer yang dilakukan anggota Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menemukan sebuah pohon besar di Kabupaten Tabalong.
Pohon besar tersebut berada persis di tepi jalan antara Kota Tanjung ibu kota kabupaten setempat arah ke Kecamatan Kalua atau dekat Desa Pemarangan, kata Sekretaris FKH Banjarmasin, H Zainudin di Banjarmasin, Senin.
Beberapa anggota FKH yang bersepeda di wilayah tersebut, sempat berhenti dan melakukan pemotretan terhadap pohon besar tersebut, dan ketika mau bertanya ke penduduk setempat mengenai pohon tersebut tak ada satu orang pun penduduk yang terlihat.
H Zainuddin berharap pohon besar yang dilihat seperti pohon Kusi tersebut harus dipelihara dan tetap berdiri di desa tersebut sebagai harta warisan alam.
"Masalahnya pohon sebesar itu sekarang ini sudah sulit diperoleh dan dilihat sebagai kekayaan dan warisan hutan alam," katanya.
Pohon besar tersebut berdiameter (garis tengah) hampir dua meter dengan ketinggian puluhan meter, sehingga empat orang dengan tangan terbentang mengelilingi pohon tersebut masih belum bisa bersetuhan satu sama lain.
Menurutnya, pohon besar tersebut sangat berguna di kemudian hari sebagai objek wisata, objek penelitian dan pendidikan.
Oleh karena itu ia berharap kepada pemilik lahan atau warga setempat bisa menjaga kedua pohon besar tersebut, begitu juga pemerintah Kabupaten Tabalong harus ikut memanfaatkan pohon itu sebagai objek wisata alam yang eksotis.
Sementara saat tim kampanye hijau singgah salah satu warung kopi di Desa Pemarangan yang lokasinya tak terlalu jauh dari pohon tersebut, ada seorang warga menceritakan mengenai pohon besar tersebut.
Dia memperkirakan pohon sudah berusia ratusan tahun. Menurut kata warga tersebut saat dia masih kecil, pohon tersebut sudah sebesar itu.
Pohon tersebut biasanya menjadi tempat sarang-sarang lebah madu, dan jenis kayu sangat keras berwarna merah kehitaman persis kayu ulin tetapi lebih berserat.
Mengenai kampanye hijau sendiri, dimulai 28 November 2014 dan berakhir 1 Desember 2014 dengan rute yang ditempuh 448 kilometer, antara Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura-Binuang-Rantau-Kandangan-Barabai-Batumanadi-Paringin-Tanjung.
Kemudian Tanjung-Kalua-Amuntai-Pantai Hambawang-Kandangan-Rantau-Binuang- Martapura-Banjarbaru-Banjarmasin.
Selama dalam perjalanan, tim melakukan penanaman pohon penghijauan dan pembagikan pohon gaharu dan pinang sebanyak 488 bibit kepada pengurus masjid, pelajar sekolah umum dan pesantren.Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Pohon besar tersebut berada persis di tepi jalan antara Kota Tanjung ibu kota kabupaten setempat arah ke Kecamatan Kalua atau dekat Desa Pemarangan, kata Sekretaris FKH Banjarmasin, H Zainudin di Banjarmasin, Senin.
Beberapa anggota FKH yang bersepeda di wilayah tersebut, sempat berhenti dan melakukan pemotretan terhadap pohon besar tersebut, dan ketika mau bertanya ke penduduk setempat mengenai pohon tersebut tak ada satu orang pun penduduk yang terlihat.
H Zainuddin berharap pohon besar yang dilihat seperti pohon Kusi tersebut harus dipelihara dan tetap berdiri di desa tersebut sebagai harta warisan alam.
"Masalahnya pohon sebesar itu sekarang ini sudah sulit diperoleh dan dilihat sebagai kekayaan dan warisan hutan alam," katanya.
Pohon besar tersebut berdiameter (garis tengah) hampir dua meter dengan ketinggian puluhan meter, sehingga empat orang dengan tangan terbentang mengelilingi pohon tersebut masih belum bisa bersetuhan satu sama lain.
Menurutnya, pohon besar tersebut sangat berguna di kemudian hari sebagai objek wisata, objek penelitian dan pendidikan.
Oleh karena itu ia berharap kepada pemilik lahan atau warga setempat bisa menjaga kedua pohon besar tersebut, begitu juga pemerintah Kabupaten Tabalong harus ikut memanfaatkan pohon itu sebagai objek wisata alam yang eksotis.
Sementara saat tim kampanye hijau singgah salah satu warung kopi di Desa Pemarangan yang lokasinya tak terlalu jauh dari pohon tersebut, ada seorang warga menceritakan mengenai pohon besar tersebut.
Dia memperkirakan pohon sudah berusia ratusan tahun. Menurut kata warga tersebut saat dia masih kecil, pohon tersebut sudah sebesar itu.
Pohon tersebut biasanya menjadi tempat sarang-sarang lebah madu, dan jenis kayu sangat keras berwarna merah kehitaman persis kayu ulin tetapi lebih berserat.
Mengenai kampanye hijau sendiri, dimulai 28 November 2014 dan berakhir 1 Desember 2014 dengan rute yang ditempuh 448 kilometer, antara Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura-Binuang-Rantau-Kandangan-Barabai-Batumanadi-Paringin-Tanjung.
Kemudian Tanjung-Kalua-Amuntai-Pantai Hambawang-Kandangan-Rantau-Binuang- Martapura-Banjarbaru-Banjarmasin.
Selama dalam perjalanan, tim melakukan penanaman pohon penghijauan dan pembagikan pohon gaharu dan pinang sebanyak 488 bibit kepada pengurus masjid, pelajar sekolah umum dan pesantren.Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014