Anggota DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni menyoroti penutupan Jalan Sedap Malam, jalan menuju Balai Kota Surabaya, yang menurut dia merugikan warga yang hendak mengurus perizinan di kantor pemerintah kota.

"Seharusnya dibuka, bukan ditutup tanpa batas akhirnya, apalagi tidak ada kepentingan yang berarti. Kecuali ada demo omnibus law yang dianggap mengganggu keamanan kompleks balai kota atau rumah dinas wali kota," kata Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya itu di Surabaya, Jumat.

"Jalan tersebut digunakan warga Surabaya yang mau punya kepentingan ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada di lingkungan Pemkot Surabaya," katanya.

Ketua DPD II Partai Golkar Surabaya itu mengingatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar tidak menerapkan kebijakan yang bisa merugikan kepentingan masyarakat. "Masa tugas wali kota sudah mendekati akhir, jadi saya harap tidak merugikan masyarakat," katanya.

Penutupan Jalan Sedap malam memunculkan keluhan dari beberapa warga.

"Saya tidak tahu kalau ditutup, ya muternya makin jauh. Menurut saya dibuka saja, kan tidak ada kegiatan juga," kata Lukman, warga Surabaya.

Ida Yulia Ningsih, warga Surabaya yang lain, mengatakan penutupan Jalan Sedap Malam menyusahkan warga yang hendak mengurus perizinan di Balai Kota. "Ya susah, harus muter, ini membuat susah warga," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad sudah dihubungi melalui telepon selulernya untuk dimintai keterangan mengenai penutupan Jalan Sedap Malam, namun belum merespons panggilan.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020