Kawasan ekowisata peternakan sapi di Kelurahan Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur memberikan edukasi bagi wisatawan seputar produksi hingga hasil ternak.

"Di lokasi ini warga tidak sekadar beternak tapi juga menjadi aspek pemberdayaan sosial dan ekonomi dan yang terpenting sekali adalah edukasi seputar produksi ternak kepada wisatawan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta, Rismiati, di Jakarta, Sabtu.

Peternakan yang beralamat di Jalan Peternakan Raya, Ekowisata Cibugary, Kelurahan Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, merupakan satu dari tiga ekowisata peternakan sapi yang difasilitasi Pemprov DKI Jakarta.

Dua lokasi lainnya berada di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat yang diresmikan sejak 2019.



Rusmiati mengatakan ekowisata tersebut seluruhnya melibatkan peran serta peternak dari kalangan warga sekitar yang selama ini berbisnis sapi.

Ekowisata tersebut dibuka gratis bagi wisatawan yang tertarik mempelajari segala aspek tentang peternakan sapi, khususnya peluang bisnis yang bisa digarap.

"Pengunjung akan diajak melihat cara merawat sapi perah sejak usianya masih kecil agar saat dewasa nanti sapi tersebut bisa menghasilkan sisi murni berkualitas," katanya.



Wisatawan yang berkunjung juga bisa memerah langsung susu sapi dari kandangnya hingga mempraktikkan secara langsung proses produksi susu hingga proses penjualannya.

"Kalau yang suka susu sapi perahan boleh langsung mencicipi di lokasi atau dibungkus buat dibawa pulang," katanya.

Rusmiati berharap kehadiran ekowisata sapi perah bisa menjadi alternatif wisata di Jakarta serta menjadi lokasi edukasi khususnya kalangan pelajar.

Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Syofian Thahir, mengatakan terdapat rumah instalasi Sentra Unit Pengolahan Hasil (UPH) Susu Swadaya.



Fasilitas itu didirikan untuk mendukung usaha perah susu sapi dari kalangan peternak. Di lokasi tersebut juga menyediakan tempat sterilisasi dan penyimpanan susu perah yang sudah dikemas.

Syofian mengatakan, di Jakarta Timur saat ini terdapat 133 peternak dengan populasi sapi perah tidak kurang dari 905 ekor.

Populasi itu disebut Syofian cukup tinggi bila dibandingkan dengan populasi secara keseluruhan di wilayah DKI Jakarta yang tercatat sebanyak 2.024 ekor hingga November 2019.

"Anak sapi perah di Jaktim berjumlah 400 ekor, 300 ekor per tahun berproduksi dan 100 ekor lainnya yang mengalami kendala masa subur," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020