Tahun ini menjadi "panggung" bagi lini Redmi 9. Setelah Redmi Note 9, Redmi Note 9 Pro, Redmi 9, pada ulang tahun ke-10 Xiaomi, pertengahan Agustus, perusahaan teknologi itu menghadirkan keluarga baru untuk seri tersebut, yaitu Redmi 9A, di Tanah Air.
Sesuai dengan tema perayaan ulang tahun, "10 Years of Innovation for Everyone," Xiaomi menempatkan Redmi 9A sebagai ponsel dengan teknologi terkini yang dapat dijangkau oleh semua orang.
Hadir dengan harga Rp1,199 juta, Redmi 9A menawarkan pengalaman ponsel yang bisa dikatakan tidak "murahan," dengan layar luas, desain unibody, prosesor Mediatek seri G, hingga baterai 5.000mAh. Berikut ulasan ANTARA untuk Xiaomi Redmi 9A.
(Unboxing Redmi 9A. ANTARA/Arindra Meodia)
Desain
Xiaomi Redmi 9A dikemas dalam bodi berdimensi 164,9 x 77 x9mm dengan bobot 196 gram. Perangkat tersebut membawa layar 6,53HD+ dengan desain dot drop pada bagian yang menjadi tempat untuk kamera depan.
Layar luas pada Redmi 9A juga sudah dilengkapi dengan proteksi sinar biru, yang menjadi nilai lebih untuk ponsel harga terjangkau itu.
Meski memiliki bodi sedikit "bulky" -- mungkin dikarenakan kapasitas baterai yang besar yang disematkan pada perangkat -- Redmi 9A tetap nyaman dalam genggaman.
Hal ini dikarenakan ponsel tersebut telah mengusung desain 3D unibody, ditambah desain anti-slip dan anti-dirty pada penutup belakang, yang tidak meninggalkan sidik jari.
Bagian belakang Redmi 9A juga terbilang sederhana dengan kamera dan flash yang disusun vertikal pada sudut kiri atas, lengkap dengan tulisan "13MP Camera."
Di bawah kamera terdapat garis vertikal yang menuju tulisan "Redmi" yang juga terukir dengan susunan vertikal di sudut kiri bawah.
Sementara itu, pada bagian bawah perangkat ditempatkan speaker dan microUSB. Pada bagian kanan terdapat tombol volume dan tombol on/off, sedangkan pada sisi kiri terdapat slot kartu SIM, dan bagian atas menjadi tempat untuk headphone jack 3,5mm.
Desain belakang dan depan Redmi 9A membuat warna Granite Grey yang diulas Antara terasa gagah dan mewah. Selain warna tersebut, Xiaomi juga menghadirkan pilihan warna Blue Sky dan Peacock Green.
Software
Redmi 9A berjalan pada antarmuka terbaru Xiaomi, MIUI 12 di atas sistem operasi Android 10. Ponsel ini memiliki antarmuka versi 12.0.1 saat dibuka dalam kotak, namun dalam waktu singkat, Xiaomi telah memberikan pembaruan untuk antarmuka miliknya itu dengan update 12.0.5.
Antarmuka versi 12.0.1 Xiaomi tersebut membawa tampilan yang berbeda, namun tetap memiliki desain yang sederhana, dan perpindahan antar-aplikasi juga terasa ringan.
Saat bagian atas layar ditarik, terdapat "Pusat Kontrol" yang merupakan tempat menu cepat pengaturan, di antaranya data seluler, wifi dan koneksi bluetooth. Sementara, saat "laci" dari layar bawah ditarik langsung terhubung dengan mesin pencari Google.
MIUI 12.0.1 membawa beberapa aplikasi pre-instal, salah satunya File Manager untuk mengelola ruang penyimpanan dan membersihkan junk dan cache dengan cepat.
Mirip seperti File Manager, ada pula aplkasi Peningkat Kecepatan yang khusus membersihkan cache dan menutup aplikasi yang berjalan di latar belakang untuk mendapat performa yang optimal. Selain itu, ada pula aplikasi bawaan Xiaomi, seperti Mi Video, Mi Picks, Mi Store dan Mi Comunity.
Xiaomi juga membawa sejumlah fitur pada Redmi 9A, salah satu yang menarik adalah AI Face Unlock. Sementara perangkat dengan harga sekelasnya hanya melindungi keamanan dengan kata sandi, Xiaomi berani menawarkan keamanan pemindai wajah.
Fitur tersebut dapat berjalan dengan baik meski berada di tempat yang minim cahaya. Xiaomi memberi peringatan masalah keamanan sebelum mulai menyetel pemindai wajah, menyebutkan bahwa perangkat mungkin bisa saja dibuka dengan foto atau objek dengan penampilan yang mirip.
Namun, saat dijajal menggunakan foto, fitur AI Face Unlock berjalan cukup baik dengan tidak mengenali foto.
Fitur menarik lainnya adalah Kesehatan Digital untuk memantau waktu pemakaian perangkat, dan Kontrol Orang tua untuk menambahkan batasan konten bagi anak dan menyeimbangkan waktu pemakaian anak, serta ShareMe untuk berbagai file secara cepat ke sesama perangkat Android.
Hardware
Redmi 9A dipersenjatai chipset gaming milik MediaTek seri G, Helio G25, berbasis 12nm, yang ditenagai CPU ARM Coretx-A53 dengan clock frekuensi hingga 2GHz, juga GPU IMG PowerVR GE8320 dengan clock hingga 650MHz.
Helio G25 juga diklaim memiliki efisiensi daya berkat pengelolaan daya cerdas MediaTek HyperEngine. Chipset tersebut juga mendukung fitur multi-kamera untuk mendukung bokeh.
Untuk pengujian, Antara menggunakan aplikasi PC Mark for Android versi 2.03716. Hasil pengujian Redmi 9A, yang memiliki RAM 2GB dan ROM 32GB dengan baterai 5.000mAh, menunjukkan skor 4509.
Berdasarkan skor tersebut, Redmi 9A dapat disejajarkan dengan Samsung Galaxy A11 -- memiliki chipset Snapdragon 450, RAM 3GB, ROM 32GB, serta baterai 5.000mAh -- yang mengantongi skor 4699.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PC Mark mengukur performa ponsel pintar lewat pengujian berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pengguna, sebutlah mengetik, menjelajah di internet ataupun penyuntingan video.
Sementara itu, soal kamera, Redmi 9A dibekali kamera belakang 13MP dan kamera depan 5MP yang ditenagai teknologi kecerdasan buatan (AI) Xiaomi.
Berkat Helio G25, kamera Redmi 9A telah dibekali fitur Potret untuk menghasilkan efek bokeh baik pada kamera belakang maupun kamera depan.
Efek pada kamera depan nampak cukup baik dibandingkan dengan pada kamera belakang. Meski hasil bokeh tidak terlalu natural, di mana transisi antara latar depan (foreground) dan latar belakang (background) kurang begitu mulus, hasil pemotretan bisa dikatakan cukup baik.
Sementara, hasil kamera belakang terbilang cukup baik dengan detail yang dapat tertangkap sempurna.
Kesimpulan
Redmi 9A bisa dikatakan merupakan paket lengkap bagi ponsel "ramah kantong," mulai dari desain kekinian, termasuk layar luas, hingga performa kuat dengan chipset gaming dan baterai raksasa.
Dibanderol dengan harga Rp1,199 juta, serta dibekali kamera depan dan belakang yang cukup mumpuni dengan sistem operasi terkini dari Xiaomi, Redmi 9A menjadi "kuda hitam" untuk kelas ponsel entry level.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Sesuai dengan tema perayaan ulang tahun, "10 Years of Innovation for Everyone," Xiaomi menempatkan Redmi 9A sebagai ponsel dengan teknologi terkini yang dapat dijangkau oleh semua orang.
Hadir dengan harga Rp1,199 juta, Redmi 9A menawarkan pengalaman ponsel yang bisa dikatakan tidak "murahan," dengan layar luas, desain unibody, prosesor Mediatek seri G, hingga baterai 5.000mAh. Berikut ulasan ANTARA untuk Xiaomi Redmi 9A.
(Unboxing Redmi 9A. ANTARA/Arindra Meodia)
Desain
Xiaomi Redmi 9A dikemas dalam bodi berdimensi 164,9 x 77 x9mm dengan bobot 196 gram. Perangkat tersebut membawa layar 6,53HD+ dengan desain dot drop pada bagian yang menjadi tempat untuk kamera depan.
Layar luas pada Redmi 9A juga sudah dilengkapi dengan proteksi sinar biru, yang menjadi nilai lebih untuk ponsel harga terjangkau itu.
Meski memiliki bodi sedikit "bulky" -- mungkin dikarenakan kapasitas baterai yang besar yang disematkan pada perangkat -- Redmi 9A tetap nyaman dalam genggaman.
Hal ini dikarenakan ponsel tersebut telah mengusung desain 3D unibody, ditambah desain anti-slip dan anti-dirty pada penutup belakang, yang tidak meninggalkan sidik jari.
Bagian belakang Redmi 9A juga terbilang sederhana dengan kamera dan flash yang disusun vertikal pada sudut kiri atas, lengkap dengan tulisan "13MP Camera."
Di bawah kamera terdapat garis vertikal yang menuju tulisan "Redmi" yang juga terukir dengan susunan vertikal di sudut kiri bawah.
Sementara itu, pada bagian bawah perangkat ditempatkan speaker dan microUSB. Pada bagian kanan terdapat tombol volume dan tombol on/off, sedangkan pada sisi kiri terdapat slot kartu SIM, dan bagian atas menjadi tempat untuk headphone jack 3,5mm.
Desain belakang dan depan Redmi 9A membuat warna Granite Grey yang diulas Antara terasa gagah dan mewah. Selain warna tersebut, Xiaomi juga menghadirkan pilihan warna Blue Sky dan Peacock Green.
Software
Redmi 9A berjalan pada antarmuka terbaru Xiaomi, MIUI 12 di atas sistem operasi Android 10. Ponsel ini memiliki antarmuka versi 12.0.1 saat dibuka dalam kotak, namun dalam waktu singkat, Xiaomi telah memberikan pembaruan untuk antarmuka miliknya itu dengan update 12.0.5.
Antarmuka versi 12.0.1 Xiaomi tersebut membawa tampilan yang berbeda, namun tetap memiliki desain yang sederhana, dan perpindahan antar-aplikasi juga terasa ringan.
Saat bagian atas layar ditarik, terdapat "Pusat Kontrol" yang merupakan tempat menu cepat pengaturan, di antaranya data seluler, wifi dan koneksi bluetooth. Sementara, saat "laci" dari layar bawah ditarik langsung terhubung dengan mesin pencari Google.
MIUI 12.0.1 membawa beberapa aplikasi pre-instal, salah satunya File Manager untuk mengelola ruang penyimpanan dan membersihkan junk dan cache dengan cepat.
Mirip seperti File Manager, ada pula aplkasi Peningkat Kecepatan yang khusus membersihkan cache dan menutup aplikasi yang berjalan di latar belakang untuk mendapat performa yang optimal. Selain itu, ada pula aplikasi bawaan Xiaomi, seperti Mi Video, Mi Picks, Mi Store dan Mi Comunity.
Xiaomi juga membawa sejumlah fitur pada Redmi 9A, salah satu yang menarik adalah AI Face Unlock. Sementara perangkat dengan harga sekelasnya hanya melindungi keamanan dengan kata sandi, Xiaomi berani menawarkan keamanan pemindai wajah.
Fitur tersebut dapat berjalan dengan baik meski berada di tempat yang minim cahaya. Xiaomi memberi peringatan masalah keamanan sebelum mulai menyetel pemindai wajah, menyebutkan bahwa perangkat mungkin bisa saja dibuka dengan foto atau objek dengan penampilan yang mirip.
Namun, saat dijajal menggunakan foto, fitur AI Face Unlock berjalan cukup baik dengan tidak mengenali foto.
Fitur menarik lainnya adalah Kesehatan Digital untuk memantau waktu pemakaian perangkat, dan Kontrol Orang tua untuk menambahkan batasan konten bagi anak dan menyeimbangkan waktu pemakaian anak, serta ShareMe untuk berbagai file secara cepat ke sesama perangkat Android.
Hardware
Redmi 9A dipersenjatai chipset gaming milik MediaTek seri G, Helio G25, berbasis 12nm, yang ditenagai CPU ARM Coretx-A53 dengan clock frekuensi hingga 2GHz, juga GPU IMG PowerVR GE8320 dengan clock hingga 650MHz.
Helio G25 juga diklaim memiliki efisiensi daya berkat pengelolaan daya cerdas MediaTek HyperEngine. Chipset tersebut juga mendukung fitur multi-kamera untuk mendukung bokeh.
Untuk pengujian, Antara menggunakan aplikasi PC Mark for Android versi 2.03716. Hasil pengujian Redmi 9A, yang memiliki RAM 2GB dan ROM 32GB dengan baterai 5.000mAh, menunjukkan skor 4509.
Berdasarkan skor tersebut, Redmi 9A dapat disejajarkan dengan Samsung Galaxy A11 -- memiliki chipset Snapdragon 450, RAM 3GB, ROM 32GB, serta baterai 5.000mAh -- yang mengantongi skor 4699.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PC Mark mengukur performa ponsel pintar lewat pengujian berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pengguna, sebutlah mengetik, menjelajah di internet ataupun penyuntingan video.
Sementara itu, soal kamera, Redmi 9A dibekali kamera belakang 13MP dan kamera depan 5MP yang ditenagai teknologi kecerdasan buatan (AI) Xiaomi.
Berkat Helio G25, kamera Redmi 9A telah dibekali fitur Potret untuk menghasilkan efek bokeh baik pada kamera belakang maupun kamera depan.
Efek pada kamera depan nampak cukup baik dibandingkan dengan pada kamera belakang. Meski hasil bokeh tidak terlalu natural, di mana transisi antara latar depan (foreground) dan latar belakang (background) kurang begitu mulus, hasil pemotretan bisa dikatakan cukup baik.
Sementara, hasil kamera belakang terbilang cukup baik dengan detail yang dapat tertangkap sempurna.
Kesimpulan
Redmi 9A bisa dikatakan merupakan paket lengkap bagi ponsel "ramah kantong," mulai dari desain kekinian, termasuk layar luas, hingga performa kuat dengan chipset gaming dan baterai raksasa.
Dibanderol dengan harga Rp1,199 juta, serta dibekali kamera depan dan belakang yang cukup mumpuni dengan sistem operasi terkini dari Xiaomi, Redmi 9A menjadi "kuda hitam" untuk kelas ponsel entry level.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020