Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kapolresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kombes Pol Suharyono meminta peran masyarakat untuk melaporkan ke pihak kepolisian setempat kalau ada gerakan ekstrim yang meresahkan.


"Kalau ada gerakan ekstrim yang mencurigakan dan meresahkan, laporkan! Apalagi motifnya seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang santer kini ditentang," ujarnya kepada wartawa di Banjarmasin, Kamis.

Ia menegaskan, wilayah Kota Banjarmasin yang saat ini damai dan aman tidak boleh dicemari adanya gerakan-gerakan ekstrim yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Karena itu kita jaga sama-sama, peran masyarakat kita butuhkan pula untuk juga aktif melawan gerakan yang mengganggu kamtibmas tersebut," ajaknya.

Ia menyatakan, pihaknya tidak mencium sama sekali adanya gerakan ekstrim ISIS di wilayah hukum Polresta Banjarmasin, dan ini sesuai laporan yang disampaikan jajarannya di lapangan.

"Kita tidak ingin lengah, intel pun kita sebar untuk mengawasi segala kegiatan dan gerakan dari organisasi kemasyarakatan (ormas) atau organisasi lainnya di daerah ini," tandasnya.

Cara lain yang pihaknya lakukan untuk menangkal gerakan ekstrim ISIS, dengan cara terus melakukan himbauan-himbauan kepada masyarakat agar menjaga keutuhan bangsa ini.

Ia berharap, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh terhadap isu-isu terkait ISIS, dan selalu siap menangkal datangnya ajaran ekstrim, baik di keluarga sendiri maupun di lingkungan tempat tinggalnya, sebab gerakan ini tidak sesuai ajaran agama dan berbangsa.

"Tapi saya yakin, masyarakat kita di Banjarmasin ini tidak mudah terpengaruh, kendati penduduknya beragam, baik suku maupun agama, semuanya ada di sini, dan mereka sangat menjaga saling menghormati," ucapnya.

Menurut dia, keaneka ragaman penduduk "kota seribu sungai" Banjarmasin bisa menjadi tameng ampuh untuk menagkal datangnya gerakan ISIS ke ibu kota Kalsel ini.

"Apalagi kita tahu, di sini banyak pemuka agama, khususnya agama Islam, itu banyak ulama," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014