Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Harga sebagian barang sembilan bahan pokok (sembako) di pasar-pasar harian di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, menjelang hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah merangkak naik.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi,Usaha Kecil Menegah, perindustrian dan Perdagangan, Hulu Sungai Utara (HSU), Syamsuri Arsyad, Kamis mengatakan, kenaikan harga sembako sudah terjadi sejak awal Ramadan.

"Kenaikan harga sembako menjelang lebaran bukan disebabkan stok barang kurang, namun lebih disebabkan banyaknya permintaan menjelang lebaran," ujar Syamsuri, dalam rilis.

Beberapa komoditi pangan yang naik cukup tajam seperti daging sapi murni yang di awal Ramadan hanya Rp110 ribu naik menjadi Rp120 ribu per kg, Ikan pepuyu Rp100 ribu menjadi Rp120 ribu, Ikan Patin Rp18 ribu menjadi Rp22 ribu.

Sedang harga sayuran seperti cabe rawit, bawang merah, bawang putih, wortel, kentang, kol, daun prei dan lainnya rata-rata naik sekitar Rp1.000-Rp2.000 per kg. Demikian pula harga beras lokal dan luar daerah, kenaikannya kisaran seribu rupiah.

Anggota Tim Pemantau Inflasi Daerah Hulu Sungai Utara, Erva Norrahmah, menuturkan, pihaknya sudah mengantispasi kenaikan harga sembako jelang Ramadan, dengan melakukan koordinasi dengan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi anggota TPID untuk melakukan upaya-upaya antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga.

Erva mencontohkan, terjadinya kenaikan harga minyak tanah di HSU diantisipasi PT Pertamina selaku anggota TPID dengan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga.

Namun ia bersyukur Ramadan kali ini tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok yang signifikan sehingga TPID tidak sampai turun tangan mengatasi situasi dan keadaan.

Jika pasokan sembako tersendat, lanjutnya TPID bisa bekerja sama dengan TPID kabupaten lain untuk menormalkannya kembali.

Erva menuturkan, terjadinya inflasi bisa disebabkan diantaranya karena meningkatkan permintaan atas suatu komoditi barang yang mengakibatkan kenaikan harga sembako.

"Karena kenaikan harga suatu komoditi bisa memicu kenaikan harga komoditi lainnya," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014