Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al-Khair Barabai bagikan 1000 paket hewan qurban kepada kaum dhuafa, fakir miskin, pondok yatim dan tetangga sekitar, Minggu (2/8).
"Alhamdulillah, di tengah pandemi dan kelesuan ekonomi, SIT Al-Khair masih bisa melaksanakan kegiatan qurban," kata Ketua Yayasan AL Futuwwah, Ustadz Deddy Winarno.
Menurut Dia, tahun ini pihaknya ber qurban sebanyak enam ekor sapi dan lima ekor kambing yang bersumber dari orangtua murid serta warga yang mengamanahkan kepada SIT al-Khair untuk dikelola pembagiaannya.
Untuk pengkorban dapat lima kilogram daging dan untuk paket yang dibagikan masing-masing bungkusan ada 1/2 kilogram daging murni dan tidak lupa ditambahkan juga hati, tulang dan kulitnya.
"Ibadah qurban tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, anak-anak bisa hadir dan menyaksikan secara langsung, sedangkan tahun ini hanya bisa melihat secara live melalui medsos yakni FB dan instagram SIT Al-khair," katanya.
Diterangkannya, tanpa mngurangi esensi dari ibadah qurban khususnya, maupun ibadah-ibadah dalam bulan Dzulhijjah pada umumnya, penanaman nilai tetap dilakukan dalam kegiatan pembelajaran daring. Puasa sunnah, ceramah agama, tata cara sholat idul adha dan sebagainya dimasukkan dalam materi daring melalui google classroom.
"Kegiatan qurban di Al-Khair dilaksanakan dengan senantiasa menerapkan protokol pencegahan COVID-19, mulai pemakaian masker, social distancing, bahkan untuk menghindari kerumunan, daging kurban diantarkan langsung ke rumah para penerima," katanya.
Atas nama Yayasan dan seluruh keluarga besar SIT Al Khair, Ia juga mengucapkan terima kasih kepada yang telah ber qurban atas segala kepercayaannya. Serta semua pihak yang turut serta mensukseskan.
"Semoga dengan semangat ber qurban, Allah SWT mengabulkan doa kita dan melindungi kita semua dari penularan COVID-19," tuntasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Alhamdulillah, di tengah pandemi dan kelesuan ekonomi, SIT Al-Khair masih bisa melaksanakan kegiatan qurban," kata Ketua Yayasan AL Futuwwah, Ustadz Deddy Winarno.
Menurut Dia, tahun ini pihaknya ber qurban sebanyak enam ekor sapi dan lima ekor kambing yang bersumber dari orangtua murid serta warga yang mengamanahkan kepada SIT al-Khair untuk dikelola pembagiaannya.
Untuk pengkorban dapat lima kilogram daging dan untuk paket yang dibagikan masing-masing bungkusan ada 1/2 kilogram daging murni dan tidak lupa ditambahkan juga hati, tulang dan kulitnya.
"Ibadah qurban tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, anak-anak bisa hadir dan menyaksikan secara langsung, sedangkan tahun ini hanya bisa melihat secara live melalui medsos yakni FB dan instagram SIT Al-khair," katanya.
Diterangkannya, tanpa mngurangi esensi dari ibadah qurban khususnya, maupun ibadah-ibadah dalam bulan Dzulhijjah pada umumnya, penanaman nilai tetap dilakukan dalam kegiatan pembelajaran daring. Puasa sunnah, ceramah agama, tata cara sholat idul adha dan sebagainya dimasukkan dalam materi daring melalui google classroom.
"Kegiatan qurban di Al-Khair dilaksanakan dengan senantiasa menerapkan protokol pencegahan COVID-19, mulai pemakaian masker, social distancing, bahkan untuk menghindari kerumunan, daging kurban diantarkan langsung ke rumah para penerima," katanya.
Atas nama Yayasan dan seluruh keluarga besar SIT Al Khair, Ia juga mengucapkan terima kasih kepada yang telah ber qurban atas segala kepercayaannya. Serta semua pihak yang turut serta mensukseskan.
"Semoga dengan semangat ber qurban, Allah SWT mengabulkan doa kita dan melindungi kita semua dari penularan COVID-19," tuntasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020