Manajer Bournemouth, Eddie Howe, menegaskan ia dan timnya masih ada harapan serta belum mau mengibarkan bendera putih kendati kalah 0-2 dari Southampton di Stadion Vitality, Minggu, yang membuat mereka di ambang degradasi.

Dengan kekalahan itu, Bournemouth melorot ke urutan ke-19 dengan koleksi 31 poin tertinggal tiga poin di bawah Watford (31).

Jika Watford meraih satu poin ketika menjamu Manchester City pada Selasa (21/7) waktu setempat, maka Bournemouth dipastikan terjengkang ke Liga Championship musim depan.

Baca juga: Hasenhuettl mengakui Southampton beruntung atasi Bournemouth

"Masih ada harapan, kami harus tetap percaya," kata Howe seperti dikutip Reuters.

"Anda tidak pernah tahu dalam sepak bola, itu pikiran pertama yang terlintas di kepala saya," tambah dia.

Bournemouth sedikit mendapat suntikan harapan karena Watford baru saja memecat Nigel Pearson dan akan menjalani dua laga sisa musim didampingi pelatih interim Hayden Mullins.

Baca juga: Bournemouth menghidupkan asa hindari degradasi setelah lumat Leicester 4-1

Howe tidak yakin kabar itu bakal banyak membantu Bournemouth atau mempengaruhi penampilan Watford dalam persaingan menghindari degradasi.

"Saya tidak punya pendapat apapun. Saya tidak yakin itu akan mempengaruhi mereka," kata dia.

Howe justru lebih merasa dalam beberapa kesempatan timnya memang kerap gagal memanfaatkan kesempatan menentukan nasib di tangan sendiri.

Bournemouth dikalahkan Southampton akibat gol Danny Ings dan Che Adams, setelah laga itu diwarnai dua keputusan VAR yang kurang menguntungkan mereka, yakni penalti berdasar pelanggaran Harry Wilson --yang untungnya gagal dimanfaatkan Ings-- dan gol Sam Surridge yang dianulir di ujung laga.

"Bagian besar nasib kami ada di tangan kami hari ini, tapi rasanya itu mulai menggelincir," kata Howe.

"Kami punya strategi detail yang seharusnya bisa berakhir dengan skor berbeda dengan beberapa kesempatan yang kami peroleh, tetapi bola rasanya tidak memantul tepat ke arah kami," pungkas Howe.

 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020