Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kudus, Jawa Tengah menyatakan bayi laki-laki yang baru berusia sepekan asal Kecamatan Undaan terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan ibunya masih menunggu hasil tes usap tenggorokan.

"Bayi laki-laki yang berdomisili di Desa Medini, Kecamatan Undaan tersebut, kini dirawat di Rumah Sakir Mardi Rahayu," kata Juru Bicara Tim GTPP COVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan maupun kontak dengan penderita virus corona.

Terkait asal mula bisa terjangkit virus tersebut, kata dia, tim GTPP COVID-19 Kudus masih menunggu hasil tes usap tenggorokan ibunya.

Sebelum menjalani operasi caesar, kata dia, ibunya dinyatakan reaktif COVID-19 setelah menjalani tes cepat, kemudian dilanjutkan dengan tes usap tenggorokan.

Usai kelahiran, lanjut dia, bayi tersebut langsung dipisah dari ibunya serta mendapatkan penanganan khusus dari tim medis rumah sakit.

Tambahan kasus COVID-19 di Kudus, katanya, tidak hanya bayi berusia sepekan karena ada enam kasus terbaru lagi.

Salah satunya merupakan warga Kudus dengan usianya baru 13 tahun asal Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, sedangkan lima kasus lainnya dari luar Kudus.

"Karena tidak memiliki penyakit penyerta, maka anak tersebut hanya menjalani isolasi mandiri," katanya.

Ia mengingatkan warga Kudus untuk tetap mematuhi protokol kesehatan karena semua orang berisiko terpapar corona, menyusul banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih berkeliaran.

Tim GTPP COVID-19 Kudus juga tengah memantau sebanyak 165 OTG.

Hingga Kamis (2/7) ini, jumlah kasus positif COVID-19 yang ditangani sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus sebanyak 261 kasus, sebanyak 183 kasus di antaranya berasal dari dalam wilayah dan 78 kasus dari luar wilayah.

Pasien yang masih menjalani perawatan saat ini sebanyak 105 pasien, sebanyak 54 orang di antaranya dari Kudus dan 51 orang dari luar Kudus, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 61 orang dari dalam wilayah dan enam orang dari luar wilayah.

Sementara pasien sembuh sebanyak 70 orang dan meninggal sebanyak 19 orang, demikian  Andini Aridewi.
 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020