Legenda bola basket Michael Jordan, Minggu menyuarakan kemarahan terhadap kematian George Floyd, pria kulit hitam yang dalam rekaman video tak bisa bernafas setelah seorang polisi kulit putih menekankan lututnya ke leher dia di Minneapolis, yang kemudian memicu unjuk rasa di seantero Amerika Serikat.

Jordan mengungkapkan perasaannya hanyut bersama keluarga Floyd dan yang lainnya yang mati akibat tindakan rasis.

"Saya sedih sekali, luar biasa sakit dan marah sekali," kata Jordan, yang masuk Hall of Fame basket dan pemilik klub NBA Charlotte Hornets, dalam satu pernyataan. "Saya lihat dan merasakan kepedihan, kemarahan dan frustrasi semua orang."

"Saya bersama dengan mereka yang mengecam rasisme dan kekerasan yang sudah tertanam kepada warga kulit berwarna di negeri kita. Cukup sudah," sambung dia seperti dikutip Reuters, Senin.

Baca juga: Sepatu Michael Jordan pada musim debut laku dilelang Rp8,2 miliar

Pernyataan Jordan ini muncul setelah banyak kota di AS dilanda kerusuhan setelah pembersihan jalan menghadapi kendali pecahan kaca dan mobil yang terbakar ketika jam malam gagal mencegah konfrontasi antara demonstran dan polisi.

Jordan, juara enam kali NBA yang menjadi jantung dari dinasti Chicago Bulls pada 1990-an, menyeru orang untuk menunjukkan kasih sayang dan simpati serta tidak mengalihkan perhatian dari kebrutalan yang tak berperasaan.

"Kami perlu meneruskan ungkap rasa penuh damai melawan ketidakadilan dan menuntut pertanggungjawaban," kata Jordan. "Suara bersatu kita perlu menekan para pemimpin kita untuk mengubah hukum kita atau kita yang menggunakan suara kita guna menciptakan perubahan yang sistemik."

"Setiap orang dari kita perlu menjadi bagian dari solusi dan kita harus bekerja sama dalam memastikan keadilan untuk semua orang."

Baca juga: Dokumenter Michael Jordan dan Chicago Bulls "Last Dance" digemari pemirsa
 

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020