Salah satu perusahaan batubara PT Borneo Indobara (BIB) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyemarakkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk menekan angka insiden dalam bekerja.
General Manager Health, Safety and Enviroment (HSE) pada PT BIB, Supiadi, di Batulicin Ahad mengatakan, dalam hal ini BIB berkomitemen menerapkan K3 dalam setiap prosedurnya secara detail.
"Dalam penerapan program k3 pihak perusahaan melakukan evaluasi dengan memilih secara acak mitra kerja sebanyak lima persen setiap bulan untuk melakukan pengecekan urin terkait Narkotika," katanya. Dia menjelaskan, kegiatan tersebut akan terus berlanjut agar para karyawan dapat menyadari bahwa betapa pentingnya penerapan program K3 saat bekerja.
Pada periode 2019 penurunan angka insiden kinerja mencapai 0,01 persen dari 8,75 pesen menjadi 8,74 persen," katanya.
Walaupun demikian lanjut Supiadi, tingkat produksi batubara semakin meningkat namun pihak perusahaan tetap dapat menekan angka insiden kerja dengan terget "Zero Insiden".
Untuk mencapai hal tersebut PT BIB sudah menyiapkan apllikasi "Isafe" yang berbasis digital.
Artinya setiap terjadi kecelakaan kerja orang yang ada di sekitarnya harus menyampaikan kejadian tersebut mengunakan aplikasi Isafe yang langsung terhubung ke penanggung jawab area, sehingga dapat ditindaklanjuti pada saat itu juga.
Penyemaraan program k3 ini adalah untuk menumbuhkan budaya mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan, bahkan kami juga mewajibkan bagi seluruh karyawan agar hal ini juga bisa diterapkan di lingkungan masyarakat.
Agar program K3 itu menjadi kebiasaan pada kehidupan sehari-hari, PT BIB juga memberikan pelatihan dan pemahaman K3 kepada karyawan dan masyarakat seperti kesiap siagaan virus corona, dasar pemadaman api.
Selain itu BIB juga memberikan penyuluhan kepada seluruh pelajar terkait basic penanganan cidera dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Pada dasrnya program K3 ini adalah untuk menekan angka kecelakaan kerja dengan targe "Zero incident"," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
General Manager Health, Safety and Enviroment (HSE) pada PT BIB, Supiadi, di Batulicin Ahad mengatakan, dalam hal ini BIB berkomitemen menerapkan K3 dalam setiap prosedurnya secara detail.
"Dalam penerapan program k3 pihak perusahaan melakukan evaluasi dengan memilih secara acak mitra kerja sebanyak lima persen setiap bulan untuk melakukan pengecekan urin terkait Narkotika," katanya. Dia menjelaskan, kegiatan tersebut akan terus berlanjut agar para karyawan dapat menyadari bahwa betapa pentingnya penerapan program K3 saat bekerja.
Pada periode 2019 penurunan angka insiden kinerja mencapai 0,01 persen dari 8,75 pesen menjadi 8,74 persen," katanya.
Walaupun demikian lanjut Supiadi, tingkat produksi batubara semakin meningkat namun pihak perusahaan tetap dapat menekan angka insiden kerja dengan terget "Zero Insiden".
Untuk mencapai hal tersebut PT BIB sudah menyiapkan apllikasi "Isafe" yang berbasis digital.
Artinya setiap terjadi kecelakaan kerja orang yang ada di sekitarnya harus menyampaikan kejadian tersebut mengunakan aplikasi Isafe yang langsung terhubung ke penanggung jawab area, sehingga dapat ditindaklanjuti pada saat itu juga.
Penyemaraan program k3 ini adalah untuk menumbuhkan budaya mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan, bahkan kami juga mewajibkan bagi seluruh karyawan agar hal ini juga bisa diterapkan di lingkungan masyarakat.
Agar program K3 itu menjadi kebiasaan pada kehidupan sehari-hari, PT BIB juga memberikan pelatihan dan pemahaman K3 kepada karyawan dan masyarakat seperti kesiap siagaan virus corona, dasar pemadaman api.
Selain itu BIB juga memberikan penyuluhan kepada seluruh pelajar terkait basic penanganan cidera dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Pada dasrnya program K3 ini adalah untuk menekan angka kecelakaan kerja dengan targe "Zero incident"," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020