Jajaran direksi serta pejabat PT Kereta Api Indonesia meninjau serta memberi bantuan kepada korban banjir yang mengungsi di sekitar stasiun dan lintasan kereta, terutama kereta rel listrik relasi Duri-Tangerang yang terputus sejak tiga hari lalu.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, Direktur Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti beserta jajaran bertolak dari Stasiun Kereta Bandara BNI City menuju Stasiun Pesing dan Stasiun Taman Kota, Jakarta, Jumat dengan menggunakan kereta penolong (NR/rescue).

Salah satu area disekitar jalur rel yang menjadi area lokasi mengungsi masyarakat yakni lintas Stasiun Taman Kota - Kalideres.

Jalur tersebut juga belum dapat diaktifkan lantaran pada KM 9+5 s.d KM 10+1 antara Kalideres - Rawabuaya masih terdapat genangan air diatas permukaan Kop Rel.

Stasiun pertama yang menjadi titik pemberian bantuan, yakni Stasiun Pesing di mana KAI memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, popok bayi, selimut, susu dan sebagainya.

“Kami hadir di sini sebagai bentuk kepedulian PT KAI terhadap masyarakat disekitar jalur rel yang dilanda bencana banjir,” katanya.

Titik selanjutnya yakni Stasiun Taman Kota di mana para warga korban banjir mengungsi di peron kereta yang digunakan untuk tidur karena wilayah permukiman masih tergenang air.

Bantuan kemudian diserahkan kepada Ketua RT untuk dibagian secara tertib kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bantuan juga diberikan di petak jalan lintasan kereta antara Taman Kota dan Bojong Indah di mana tenda didirikan di antara rel KRL.

Selain itu, Kereta Penolong akan berhenti di Stasiun Rawa Buaya di mana penduduk wilayah sekitar juga terdampak dan mengungsi di stasiun.

Kereta penolong ini dioperasikan untuk melintasi jalir yang sulit dilalui, seperti jalur yang terdampak bencana.

Hingga saat ini, KRL lintas Tangerang-Duri hingga saat ini perjalanannya hanya sampai Batu Ceper karena masih adanya genangan air antara Stasiun Batu Ceper-Stasiun Rawa Buaya.

Sementara itu untuk perjalanan KRL antara Pondok Ranji-Kebayoran masih diberlakukan pembatasan kecepatan dengan 40 kilometer per jam.

Begitu pula lintas di sekitar Kampung Bandan, masih diberlakukan pembatasan kecepatan dengan 30 kilometer per jam.

Untuk perjalanan KRL di lintas lainnya dapat beroperasi normal dengan kecepatan yang diizinkan.

PT KCI menghimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan baik di stasiun maupun di dalam KRL.

Apabila kondisi kereta padat untuk tidak masuk ke dalam KRL. Informasi terupdate mengenai perjalanan KRL dapat dilihat melalui akun media sosial twitter @commuterline, instagram @commuterline, dan call center 021-121.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020