Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mendukung proses investigasi oleh pihak kepolisian terkait kejadian seorang calon penumpang seorang fotografer Majalah National Geographic, Joel Sartore, yang kehilangan tas di Bandara Ngurah Rai.
"Bentuk dukungan tersebut yaitu pemberian rekaman CCTV kepada pihak kepolisian untuk membantu mempermudah penyelidikan dan proses pencarian barang Joel Sartore serta kebutuhan penyelidikan lainnya," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim, di Mangupura, Sabtu.
Sebelumnya, barang bawaan Joel Sartore, yang akan menumpang penerbangan dengan tujuan akhir Amerika Serikat, dilaporkan hilang di gerai komersial area publik Terminal Keberangkatan Internasional.
Korban melaporkan, bahwa barang bawaannya adalah tas berisi laptop dan kamera yang hilang pada saat korban hendak memasuki Terminal Keberangkatan Internasional.
Arie mengatakan, pihaknya juga turut berempati terhadap kejadian kehilangan barang milik fotografer Joel Sartore yang terjadi Jumat (20/12) lalu itu.
"Jadi, saat itu dia belum melalui proses pemeriksaan bagasi oleh personel Airport Security. Pada saat barang bawaan calon penumpang masih berada di area publik, barang tersebut statusnya belum merupakan bagasi tercatat," katanya.
Setelah mengalami kejadian kehilangan tersebut, korban langsung melapor ke Polsek Kepolisian Sektor Kawasan Udara I Gusti Ngurah Rai untuk membuat surat kehilangan paspor dengan tujuan untuk dapat kembali ke Amerika.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk kasus kehilangan barang ini. Hal itu menurut Arie, juga telah menjadi perhatian pengelola bandara.
Ia menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam proses investigasi kasus ini karena kejadiannya masih berada di wilayah pengelolaan kami.
"Kami siap untuk memberikan footage CCTV pada lokasi dan waktu kejadian kepada pihak kepolisian dengan tujuan untuk dapat mempermudah proses penyelidikan serta untuk dapat menemukan barang yang dilaporkan hilang tersebut," katanya.
Berdasarkan keterangan korban, laptop yang dilaporkan hilang tersebut berisi file foto-foto dari berbagai jenis spesies langka di dunia. Sebelumnya, korban berada di Indonesia selama kurang lebih dua minggu untuk mendokumentasikan berbagai flora dan fauna di Indonesia.
Arie menambahkan, walaupun kejadian itu terjadi pada lokasi yang masih berada di area publik, namun tetap menjadi atensi serius. Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan saat ini penyelidikan tengah berjalan.
"Namun demikian, kami selalu menghimbau kepada para pengguna jasa bandara untuk selalu mengawasi barang bawaannya serta untuk tidak meninggalkan barang bawaan di sembarang tempat dan jauh dari pengawasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Bentuk dukungan tersebut yaitu pemberian rekaman CCTV kepada pihak kepolisian untuk membantu mempermudah penyelidikan dan proses pencarian barang Joel Sartore serta kebutuhan penyelidikan lainnya," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim, di Mangupura, Sabtu.
Sebelumnya, barang bawaan Joel Sartore, yang akan menumpang penerbangan dengan tujuan akhir Amerika Serikat, dilaporkan hilang di gerai komersial area publik Terminal Keberangkatan Internasional.
Korban melaporkan, bahwa barang bawaannya adalah tas berisi laptop dan kamera yang hilang pada saat korban hendak memasuki Terminal Keberangkatan Internasional.
Arie mengatakan, pihaknya juga turut berempati terhadap kejadian kehilangan barang milik fotografer Joel Sartore yang terjadi Jumat (20/12) lalu itu.
"Jadi, saat itu dia belum melalui proses pemeriksaan bagasi oleh personel Airport Security. Pada saat barang bawaan calon penumpang masih berada di area publik, barang tersebut statusnya belum merupakan bagasi tercatat," katanya.
Setelah mengalami kejadian kehilangan tersebut, korban langsung melapor ke Polsek Kepolisian Sektor Kawasan Udara I Gusti Ngurah Rai untuk membuat surat kehilangan paspor dengan tujuan untuk dapat kembali ke Amerika.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk kasus kehilangan barang ini. Hal itu menurut Arie, juga telah menjadi perhatian pengelola bandara.
Ia menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam proses investigasi kasus ini karena kejadiannya masih berada di wilayah pengelolaan kami.
"Kami siap untuk memberikan footage CCTV pada lokasi dan waktu kejadian kepada pihak kepolisian dengan tujuan untuk dapat mempermudah proses penyelidikan serta untuk dapat menemukan barang yang dilaporkan hilang tersebut," katanya.
Berdasarkan keterangan korban, laptop yang dilaporkan hilang tersebut berisi file foto-foto dari berbagai jenis spesies langka di dunia. Sebelumnya, korban berada di Indonesia selama kurang lebih dua minggu untuk mendokumentasikan berbagai flora dan fauna di Indonesia.
Arie menambahkan, walaupun kejadian itu terjadi pada lokasi yang masih berada di area publik, namun tetap menjadi atensi serius. Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan saat ini penyelidikan tengah berjalan.
"Namun demikian, kami selalu menghimbau kepada para pengguna jasa bandara untuk selalu mengawasi barang bawaannya serta untuk tidak meninggalkan barang bawaan di sembarang tempat dan jauh dari pengawasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019