Sebagian dari kita mungkin belum mengetahui World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia diperingati tiap Kamis minggu kedua bulan kesepuluh setiap tahunnya atau 10 Oktober.

Hari Penglihatan Sedunia diperingati sebagai upaya meningkatkan kepedulian internasional terhadap isu global yang berkaitan dengan masalah kebutaan dan gangguan penglihatan.

 Pasalnya hingga hari ini penyakit katarak menjadi penyebab lebih dari 50 persen alasan kebutaan yang ada di Indonesia. Dengan jumlah kasus baru penderita katarak setiap tahunnya yang terus bertambah yakni 0,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 250 ribu orang setiap tahunnya.

 Meski demikian katarak sering ditemukan pada masyarakat lanjut usia atau sering disebut Katarak manula, namun tidak menutup kemungkinan katarak dapat ditemui masyarakat dengan rentang usia muda.

Tingginya angka prevalensi katarak di Indonesia mendorong PT Adaro Indonesia bersama Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) melaksanakan Program Penanggulangan Buta Katarak gratis bagi sejumlah masyarakat.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)

 Program yang dilaksanakan sejak 2003 ini telah menjangkau masyarakat di 6 Kabupaten yang berada di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Diantaranya Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Barito Timur dan Barito Selatan.

 Tercatat sebanyak 6.152 mata yang berhasil dioperasi melalui progam Corporate Social Resposibility (CSR) yang dilaksanakan PT Adaro Indonesia bersama mitra kerjanya.

Pemegang ijin PKP2B ini berkomitmen senantiasa berkontribusi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah operasionalnya. Salah satu program kesehatan yang dilaksanakan setiap tahun adalah program operasi katarak gratis.

Bahkan program ini diperluas dengan pemberian bantuan kacamata gratis untuk masyarakat menyusul banyaknya kasus gangguan refraksi (mata minus, mata plus dan silinder).

Sejak 2003 hingga 2019 ini telah dibagikan 455 kacamata kepada masyarakat yang membutuhkan.

 Tak heran keberhasilan pelaksanaan program operasi katarak ini telah diakui oleh lembaga independen tingkat nasional dan internasional.

 Terbukti 2011 PT Adaro Indonesia mendapatkan penghargaan Platinum Award pada Indonesia CSR Award dan program terbaik komunitas pada ajang Asia Responsible Empowerment Award (AREA) pada 2012.

Program ini juga meraih penghargaan rekor MURI 2014 untuk kategori perusahaan yang melakukan operasi katarak terbanyak yang dilakukan di dalam mobil.

Dengan adanya program operasi katarak yang dijalankan oleh Adaro diharapkan mampu membantu meringankan beban ekonomi masyarakat dengan mengembalikan produktifitas masyarakat hingga lebih mandiri lagi.

Termasuk mendukung target WHO untuk menurunkan masalah gangguan penglihatan dan kebutaan di tahun 2020.

WHO mencetuskan Vision 2020: The Right to Sight sebagai harapan agar terwujudnya penduduk dunia yang terhindar dari masalah gangguan penglihatan dan kebutaan ditahun 2020.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)

Namun bila melihat data yang ada, setidaknya ada 45 juta orang di seluruh dunia sedang menderita kebutaan, diperkirakan setiap menitnya terdapat 12 orang di dunia mengalami kebutaan dan 4 orang diantaranya berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia.

 Di Indonesia sendiri presentase kebutaan cukup tinggi bila dibanding dengan beberapa negara lain.

 Letak geografis yang berada di garis Khatulistiwa menyebabkan masyarakat Indonesia banyak terpapar sinar Ultraviolet secara berlebihan sehingga menjadi salah satu penyebab seseorang dapat menderita Katarak.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019