Panitia penyelenggara Kejuaraan Dunia Atletik di Doha pada Sabtu mengatakan kehadiran penonton melonjak sebagian karena tiket gratis oleh para mitra komersial dan institusi-institusi pemerintah.
Sejumlah atlet dan televisi mengeluhkan nyaris kosongnya Stadion Khalifa International yang dilengkapi pendingin udara ini. Penyelenggara berkilah itu terjadi karena waktu yang mepet dan boikot sejumlah negara Arab kepada Qatar.
Tetapi jumlah penonton melonjak drastis mencapai 40.000 orang Jumat ketika atlet lompat tinggi Qatar Mutaz Barshim memenangkan medali emas.
"Komite Penyelenggara Lokal (LOC), para mitra dan lembaga-lembaga pemerintah telah memborong tiket dan menyalurkannya kepada mereka sebagai bagian dari pendekatan pemasaran kami ke kedubes-kedubes, perusahaan, sekolah dan pendidikan tinggi," kata juru bicara LOC seperti dilaporkan Reuters.
Jumlah penonton Selasa dan Kamis naik rata-rata 20.000 penonton, kata penyelenggara. Jumlah ini diperkirakan naik akhir pekan ini karena tiket gratis sudah disebarluaskan.
Kejuaraan dunia atletik di Qatar ini berakhir hari ini, Minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Sejumlah atlet dan televisi mengeluhkan nyaris kosongnya Stadion Khalifa International yang dilengkapi pendingin udara ini. Penyelenggara berkilah itu terjadi karena waktu yang mepet dan boikot sejumlah negara Arab kepada Qatar.
Tetapi jumlah penonton melonjak drastis mencapai 40.000 orang Jumat ketika atlet lompat tinggi Qatar Mutaz Barshim memenangkan medali emas.
"Komite Penyelenggara Lokal (LOC), para mitra dan lembaga-lembaga pemerintah telah memborong tiket dan menyalurkannya kepada mereka sebagai bagian dari pendekatan pemasaran kami ke kedubes-kedubes, perusahaan, sekolah dan pendidikan tinggi," kata juru bicara LOC seperti dilaporkan Reuters.
Jumlah penonton Selasa dan Kamis naik rata-rata 20.000 penonton, kata penyelenggara. Jumlah ini diperkirakan naik akhir pekan ini karena tiket gratis sudah disebarluaskan.
Kejuaraan dunia atletik di Qatar ini berakhir hari ini, Minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019