Demonstrasi mahasiswa gabungan sejumlah perguruan tinggi di Banjarmasin yang menggelar aksi damai di halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan sempat memanas. Namun begitu, polisi yang berjaga tetap mengedepankan pendekatan persuasif untuk menangani situasi.

"Atas perintah dan petunjuk pimpinan, anggota di lapangan harus menahan diri untuk tidak terpancing setiap provokasi," kata Kapolsekta Banjarmasin Tengah AKP Irwan Kurniadi Sik di Banjarmasin, Kamis.

Irwan yang ditemui Antara di lokasi memastikan pihaknya sudah menjalankan tugas sesuai SOP dalam menangani demonstrasi mahasiswa.
Diakui dia, memang sempat ada lemparan dari bekas botol air mineral dan sejumlah benda lainnya dari arah demonstran. 

Kemudian aksi saling dorong juga terjadi antara mahasiswa dan petugas. Namun, insiden itu berhasil dikendalikan polisi yang mampu menahan diri.

"Fokus kami dalam pengamanan unjuk rasa agar aksi dan situasi tetap berjalan kondusif. Untuk itu, kami mengimbau kawan-kawan mahasiswa tidak memprovokasi juga dan tetap tertib dalam aksi damai," tandas Irwan.
Dalam mengawal aksi demonstrasi mahasiswa yang menyampaikan tuntutan di antaranya menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang dan meminta pemerintah mencabut Undang-Undang KPK yang baru, aparat gabungan dari Polda Kalsel, Polresta Banjarmasin serta backup Polres Banjar, Polres Tanah Laut dan Polres Barito Kuala, menyiagakan 500 personel.

Adapun peserta aksi sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Uniska Banjarmasin, Stihsa Banjarmasin, UIN Antasari Banjarmasin serta STMIK dan UPAYA.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019