Oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diminta mempercayakan daerah untuk mencetak naskah soal ujian nasional sehingga tidak lagi terjadi kekacauan distribusi seperti yang terjadi saat ini.

"Kami meminta Kemdikbud mempercayakan pencetakan soal dilakukan di daerah sehingga tidak terjadi lagi kekacauan distribusi soal ujian," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Ngadimun di Banjarbaru, Jumat.

Ia mengatakan, daerah seperti Kalsel cukup mampu mencetak naskah soal ujian apalagi sejumlah percetakan besar ada di provinsi itu dan mampu mencetak dokumen dan bahan cetakan dalam jumlah banyak.

Sejumlah percetakan yang tergabung dalam perusahaan media massa di Kalsel cukup mampu mencetak soal-soal ujian di antaranya Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, Media Kalimantan dan Kalimantan Post.

"Perusahaan media itu memiliki peralatan cetak sendiri dan mampu menghasilkan cetakan naskah atau dokumen dalam jumlah banyak sehingga bisa dipercaya sebagai pencetak soal ujian nasional," ujarnya.

Menurut dia, beberapa tahun lalu Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) pernah melakukan verifikasi terhadap sejumlah perusahaan percetakan daerah untuk mengetahui kesiapan mencetak naskah soal ujian.

Hasil verifikasi tersebut semestinya dijadikan oleh Kemdikbud sebagai pedoman untuk memutuskan percetakan di daerah sebagai pencetak naskah soal ujian sehingga bisa menghindari kekacauan distribusi naskah soal.

"Banyak keuntungan jika naskah soal dicetak di daerah, selain bisa mengatur proses distribusi karena sudah tahu jarak dan medannya, juga bisa mengantisipasi apabila terjadi kesalahan atau kekurangan cetak," ujarnya.

Namun, kata dia, penunjukan percetakan daerah tergantung keberanian dari Kemdikbud di samping memutuskan kebijakan dengan menetapkan hanya perusahaan percetakan di daerah yang boleh mengikuti proses pelelangan.

"Kemdikbud harus berani memutuskan bahwa hanya perusahaan daerah yang boleh ikut lelang pengadaan naskah soal ujian. Jika lelang terbuka, sia-sia karena pasti banyak perusahaan luar daerah yang ikut," ujarnya.

Provinsi Kalsel merupakan satu di antara 11 provinsi di Indonesia yang mengalami kendala dalam pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA dan sederajat akibat keterlambatan pengiriman naskah soal ujian.

Kondisi itu terjadi akibat perusahaan percetakan PT Ghalia Printing Indonesia tidak mampu mendistribusikan naskah soal sebelum pelaksanaan UN sehingga menyebabkan penundaan ujian di sejumlah provinsi.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013