Menjadi satu-satunya Polwan di Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Tanah Bumbu, Bripka Meisarah nampaknya harus membuktikan jika kepercayaan pimpinan tak salah menempatkannya di satuan Polri pendukung tugas-tugas Kepolisian lewat air (sungai dan laut) dan udara.

Bagi Mey, sapaan akrab Polwan berparas cantik yang mengenakan hijab ini, tugas yang dijalani sehari-hari tak ada beda dengan rekannya para Polki (Polisi laki-laki). Dia harus bergelut dengan kerasnya ombak di laut untuk sigap menjaga perairan di Kabupaten Tanah Bumbu.

Srikandi Satpolairud inipun mahir mengemudikan berbagai kapal patroli yang jadi sarana andalan satuannya bertugas. Bahkan, kapal patroli jenis Rigid Inflatable Boats (RIB) kerap dikemudikannya menyusuri perairan di laut lepas saat berpatroli.

"Awal coba-coba dan termotivasi melihat rekan personel Polki membutuhkan bantuan untuk digantikan mengemudi," kata Mey, mengungkap cerita awal dia belajar mengemudikan kapal patroli jenis speedboat RIB atau perahu karet yang dilengkapi mesin tempel.
Dia  pun mengaku jika mengemudikan kapal sangat menantang dan berbeda dengan mengendarai mobil di jalan raya. Lantaran di perairan banyak rintangan dihadapi seperti gelombang yang mengakibatkan kapal berubah jalur. Belum lagi batang-batang pohon yang menghalangi jalan hingga menyebabkan mesin mati tiba-tiba.

Jarak tempuh 5 mil laut dari Mako Satpolairud Polres Tanah Bumbu di Jalan Poros Km 1 Pelabuhan Kodeco hingga ke wilayah Perairan Pagatan kerap dilahap Mey di balik setir speedboat RIB dalam berpatroli. Sedangkan jika jarak lebih jauh dari itu, masih dipercayakan kepada personel Polki yang lebih mahir dan berpengalaman.

Dinas di Satpolairud dilakoni Mei sejak April 2016. Polwan penyandang pangkat Bripka (Brigadir Kepala) sejak Januari 2017 ini sebelumnya ditempatkan di berbagai satuan, seperti Intelkam, Unit PPA, Sabhara dan terakhir di Bagian Operasional Polres Tanah Bumbu.

Soal tugasnya di Polair, wanita kelahiran Banjarmasin 2 Mei 1985 ini mengaku sangat menikmatinya. Sebab, di satuan kerja ini ia punya tantangan baru yang berbeda dengan tugas di fungsi lainnya. 

“Di Polairud saya membuka dunia baru soal kemaritiman. Berbagai pengalaman baru tentu saya dapatkan, seperti mengenal tentang jalur perairan serta aneka kejahatan laut,” tutur ibu dari M Nizham Adz-dzaky dan Delvin Azka Faeyza ini.
Mey sejak kecil memang meimpikan untuk menjadi polisi. Ia senang melihat ayahnya yang mengenakan baju korps Bhayangkara. Sang ayah, Sirajuddin yang telah pensiun dengan tugas terakhir di Polsek Berangas, Polres Barito Kuala pun pastinya bangga melihat anaknya telah meneruskan masa baktinya sebagai abdi negara.

Meski begitu, menjadi Polwan bagi Mey tidaklah mudah. Jalan terjal nan berliku harus dilaluinya. Lantaran saat pertama kali mendaftar, Mey tidak lolos tes ketika memasuki Sidang Penentuan Akhir (Pantukhir).
Bahkan pada tes kedua, ia yang sudah masuk pendidikan di Sekolah Polisi Wanita di Ciputat, Jakarta Selatan harus dipulangkan lantaran sakit. Dan akhirnya penantian panjang menjadi seorang Polwan terwujud pada tes ketiga kalinya. Ia pun menjadi bagian dari siswa Diktukba gelombang 2 tahun 2004, dengan dinas pertama di Polres Balangan pada Juli 2005.

Sebagai Polwan, alumni SMAN 6 Banjarmasin ini mengaku menjadi pribadi yang lebih kuat, disiplin, dan bertanggung jawab. Di bawah kepemimpinan Kapolres Tanah Bumbu AKBP Kus Subiyantoro dan bimbingan Kasat Polairud Polres Tanah Bumbu AKP Parman, Mey berkomitmen memberikan kinerja terbaik demi terwujudnya Polairud yang semakin professional dalam rangka memantapkan keamanan daerah di wilayah perairan Bumi Bersujud.  

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019