Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mengembangkan wisata hutan bambu melalui gerakan tanam bambu untuk masa depan (Rabu Mapan) untuk mendukung sektor industri dan pariwisata daerah layaknya wisata di Negeri Cina.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin Rina Indriani di Rantau Selasa mengatakan, pengembangan tanaman bambu juga untuk memenuhi kebutuhan baku pengrajin.
"Kita terus berupaya menanam pohon bambu di bantaran Sungai Tapin Rantau, selain untuk mendukung pariwisata juga menyiapkan bahan baku bagi pengrajin," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tapin, kini gencar menanaman pohon Bambu, juga sebagai upaya program penghijauan daerah.
"Kita berharap, dengan adanya hutan bambu di sepanjang sungai ini, pengunjung akan merasakan berada seperti di Negeri Tirai Bambu," katanya.
Para wisatawan, tambah dia, bisa menikmati wisata bambu sambil menyusuri sungai Tapin dengan menggunakan perahu yang terbuat dari bambu, sambil menikmati indahnya dan hijaunya pemandangan pohon bambu di sepanjang bantaran sungai.
Mewujudkan impian tersebut, Pemkab Tapin melalui Dinas LH dan komunitas peduli lingkungan gencar menanam pohon bambu tersebut di sepanjang tepian sungai yang ada di Tapin.
Duta Wisata Tapin Dewata Pandhu Gumelar mengatakan, sangat mengapresiasi apa yang direncanakan Dinas LH tersebut, karena bisa meningkatkan pariwisata di Tapin.
"Tentu itu sangat unik dan belum ada di Kalimantan Selatan, kalau menyusuri sungai Bakau banyak aja, tapi kalau bambu rasanya belum ada," katanya.
Selain bisa wisata susur sungai sambil menikmati suasana hutan bambu, masyarakat juga bisa menikmati teduh dan sejuknya suasana di bawah pohon bambu sambil menikmati kuliner khas Tapin.
"Tentunya ini perlu dukungan semua instansi pemerintah dan masyarkat agar apa yang kita rencanakan ini bisa kita capai," ujarnya.
Tapin Hadirkan Keindahan Negeri Tirai Bambu
Selasa, 4 Juli 2017 14:27 WIB
Tentu itu sangat unik dan belum ada di Kalimantan Selatan, kalau menyusuri sungai Bakau banyak aja, tapi kalau bambu rasanya belum ada,