Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sungai Martapura yang membelah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, diserbu sampah yang larut di air, dan sebagian menyangkut di bawah jembatan hingga menutup sebagian alur trasportasi sungai tersebut.
"Puluhan ton setiap harinya sampah bercampur eceng gondok, ranting dan batang kayu larut dari hulu ke sungai daerah kita, sebab di sungai daerah kita bagian paling hilir ," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyan, di Balaikota, Senin.
Untuk mengatasinya agar tidak menjadi besar masalah yang bisa melumpuhkan alur trasportasi sungai, kata Ridwan, maka pihaknya sudah menurunkan kapal pembersih sampah sungai, yakni, kapal sapu-sapu.
"Setiap harinya sekitar sepuluh ton kapal sapu-sapu itu dapat membersihkan sampah di sungai, kalau tidak dilakukan cepat demikian bisa tertumpuk puluhan ton," paparnya.
Dia menyatakan, sampah yang cukup parah tertumpuknya berada di bawah tiga jembatan, yakni, Jembatan pasar Lama, Jembatan Dewi, dan Jembatan Pangeran Antasari, hingga perlu diantisipasi oleh petugas pembersih sampah di sana.
"Kita turunkan semua kekuatan menghalau dan membersihkan sampah sungai tersebut, ini terjadi akibat air pasang yang deras dari bagian hulu karena hujan yang cukup lebat belakangan ini," paparnya.
Ridwan menyatakan, kebiasaan sungai Banjarmasin mendapat kiriman sampah dari sungai daerah bagian hulu tersebut tidak bisa terelakkan, sebelum ada komitmen bersama menanggulanginya.
"Ini memang harus ada kerjasama dari daerah bagian hulu bagaimana mengatasi sampah yang besar ini tidak ke sungai, sebab kalau tidak demikian, lagi-lagi akan terjadi seperti ini," ujarnya.
Menurut dia, Banjarmasin yang hanya memiliki satu kapal pembersih sungai akan terus kewalahan untuk mengatasi banyaknya serbuan sampah dari bagian hulu tersebut, sehingga pemerintah provinsi bisa membantunya.
"Membantu tidak mesti memberikan tambahan armada kapal pembersih, tapi mengkoordinasikan agar kelestarian alam di bagian hulu sungai dapat dilakukan intensif dengan daerah lainnya yang satu jalur sungai Martapura, itu yang terpenting," tutur Ridwan.
Sungai Martapura Diserbu Sampah Puluhan Ton
Selasa, 31 Januari 2017 9:24 WIB