Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan berencana memperpanjang nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk pengembangan Kluster Anyaman Purun dan Ilung (Anpulung) di 2017.
Manajer Fungsi Pengembangan UKM KPW Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan, Suwandi Surya Saputra di Amuntai, Selasa mengatakan, melalui kegiatan evaluasi pelaksanaan Program Kluster Anpulung 2016 di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), pihak BI masih menemukan beberapa kekurangan yang perlu ditindaklanjuti di 2017.
"Jika Mou diperpanjang maka BI berencana meningkatkan beberapa aspek yang masih perlu dibenahi desain produk kerajinan, pemasaran dan kesiapan menghadapi pesanan yang semakin besar," ujar Suwandi.
Suwandi mengatakan, beberapa kendala dihadapi dalam pengembangan Kluster Anpulung seperti kurangnya monitoring terhadap pengembangan usaha kerajinan serta masih kurangnya kesadaran perajin dalam melakukan 'sharing' dengan perajin lainnya sehingga bisa maju bersama dalam meningkatkan usaha mereka.
Namun, katanya, secara keseluruhan pengembangan Program Kluster Anpulung di 2016 cukup mengalami kemajuan khususnya dalam peningkatan kualitas dan kuantitas produk sering dilakukannya pelatihan dan promosi melalui berbagai kegiatan pameran.
Sekretaris Daerah Kabupaten HSU Eddy Yannor Idur menyampaikan ucapan terima kasih kepada BI Perwakilan Kalsel yang membantu pengembangan industri kerajinan anyaman purun dan ilung didaerahnya dalam upaya membantu mendorong pertumbuhan sektor rill, khususnya terhadap usaha kecil dan menengah dibidang industri kerajinan anyaman purun dan ilung (eceng gondok).
"Kerja sama dengan BI ini perlu dilanjutkan karena manfaatnya yang sudah bisa dirasakan oleh perajin pelaku UKM," katanya.