Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Hasil kajian tim peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru menilai infrastruktur pendukung di lahan lebak Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan masih minim
"Infrastruktur seperti jalan dan jembatan ke lahan lebak memang belum memadai sehingga untuk pengembangan kawasan lebak juga harus didukung sarana dan prasarananya," jelas Dekan Fakultas Pertanian ULM Luthfi di Tanjung, Kamis.
Hal ini disampaikan Luthfi bersama anggota tim peneliti pengembangan wilayah lebak di hadapan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Selain terkendalanya aspek sarana dan prasarana pengembangan lahan lebak di wilayah ini juga harus didukung oleh masyarakat atau petani lokal agar bisa meningkatkan produktifitas padi lokal.
Luthfi menambahkan melalui pengembangan lahan lebak di wilayah Selatan Kabupaten Tabalong diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Sementara itu dari hasil kajian aspek teknis budidaya cakupan luas tanaman pertanian di wilayah tersebut capai 1.300 hektare dan sekitar 1.200 hektare sudah dimanfaatkan dengan sistem bergilir.
Dengan jumlah petani 562 orang dan 60 buruh ungkap Luthfi cukup potensial jika lahan lebaknya dikembangkan lebih optimal.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan melalui kajian dari tim peneliti ULM ini bisa menjadi acuan pemerintah daerah dalam mengembangkan lahan lebak di Desa Ampukung.
"Kita ingin lahan lebak di wilayah Selatan Kabupaten Tabalong bisa lebih dioptimalkan lagi sebagai lahan pertanian sehingga bisa meningkatkan produksi padi serta kesejahteraan petani," jelas Anang.
UlLM: Infrastruktur Pendukung Di Lahan Lebak Minim
Minggu, 4 Desember 2016 13:55 WIB
Infrastruktur seperti jalan dan jembatan ke lahan lebak memang belum memadai sehingga untuk pengembangan kawasan lebak juga harus didukung sarana dan prasarananya,