Banjarmasin, 12/11 (Antara) - Anggota komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Pribadi Heru Jaya menyoroti Perusahaan Listrik Negara yang menggunakan sistem pulsa dalam pemakaian listrik bagi pelanggan/konsumen.
Pasalnya dengan sistem pulsa tersebut konsumen/pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu ada yang merasa dirugikan, ujar anggota komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perumhan rakyat tersebut di Banjarmasin, Kamis.
"Karena permintaan pelanggan dengan sistem pulsa tersebut, realisasi terkadang tidak sesuai. Misalnya meminta/memesan Rp50 ribu, realisasinya cuma sekitar 75 persen," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan II Kalsel/Kabupaten Banjar itu.
"Kemana sisa pulsa yang terealisasi? Apakah mungkin ada konspirasi internasl PLN untuk mengambil keuntungan pribadi atau oknum tertentu," lanjut Sekretaris Fraksi Paartai kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel tersebut.
Oleh sebab itu, PLN harus menjelaskan sejelas-jelasnya sistem pulsa tersebut kepada masyarakat/pelanggan supaya tidak menimbulkan permasalah di kemudian hari, demikian Heru.
Sementara H Riswandi, anggota Komisi III DPRD Kalsel menyarankan, agar PLN lebih intensif pula melakukan komunikasi dengan masyarakat hingga lapisan bawah, terkait masalah kelistrikan, baik mengenai perbaikan/perawatan atau pemadaman, termasuk "byar pet".
Sebab, lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode tersebut, komunikasi yang banyak PLN lakukan dengan kalangan atas, tampaknya masih kurang efektif, seperti masalah pemadaman atau seringnya byar pet belangan ini.
Guna lebih efektifnya komunikasi, mungkin PLN bisa bekerjasama dengan pemuka masyarakat di desa-desa, demikian politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Sedangkan anggota Komisi III DPRD Kalsel HM Rian Jaya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan cara menyindir menyatakan, dirinya tidak tahu masalah-masalah teknis PLN, kecuali listrik menyala.
"Kalau masalah teknis kelistrikan saya tidak tahu, yang saya tahu listrik menyala," ucap wakil rakyat asal daerah pemilihan IV Kalsel yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah itu.
Anggota DPRD Soroti PLN Sistem Pulsa
Jumat, 13 November 2015 9:03 WIB
Karena permintaan pelanggan dengan sistem pulsa tersebut, realisasi terkadang tidak sesuai. Misalnya meminta/memesan Rp50 ribu, realisasinya cuma sekitar 75 persen