"Jamaah haji daerah kita bernama Hj Fatimah terus dicari keberadaannya, terakhir di rumah sakit di Arafah, kemudian entah kemana dipindahkannya," kata Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel Syukeriansyah, di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, saat ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) baik dari daerah dan pusat terus mencari satu jamaah haji asal Kota Banjarmasin itu, bahkan kini melebar pencarian ke Jeddah.
"Ada sekitar delapan rumah sakit di Jeddah, petugas haji di sana mencoba mencarinya, kalau di Mekkah sudah puluhan rumah sakit di datangi, tapi belum ketemu," ucapnya.
Hj Fatimah, tutur dia, diketahui tidak ada lagi di Rumah Sakit Arafah di mana dirawatnya pada 1 Oktober lalu, trakhir di ruang ICU, saat hendak dijenguk, ternyata sudah dipindahkan.
"Budaya di Arab Saudi dengan di daerah kita ini sangat lain, kalau di RS sini pasti ada catatannya kemana pasein di pindah, di sana ditanyai saja sangat ribet petugasnya, main pindah aja tanpa catatan dan pemberitahuan, tidak ada penjelasan," ungkapnya.
Tapi memang perlu dimaklumi, ujar Syukeriansyah, kesibukan RS di Mekkah sangat luar biasa, sebab beribu-ribu jamaah dari berbagai negara di dunia harus mendapatkan pelayanan kesehatan saat menjalankan ibadah cukup berat ini.
"Tapi tetap harapan kita, Hj Fatimah berada di salah satu RS di tanah haram itu dalam perawatan yang baik, hingga besar harapan keselamatannya," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Hj Fatimah Abdul Hamid (58) dari kabar yang didapatkan Kemenag daerah melalui petugas kesehatan kloter 1 Embarkasi Banjarmasin dr Hj Irma, sudah tidak ada ditempat perawatan di rumah sakit Arafah, hingga kini tidak diketahui keberadaannya, sejak Kamis (1/10).
Dari kronologi yang disampaikan dr Irma ke Kemenag, Hj Fatimah Abdul Hamid yang menunaikan ibadah haji bersama suaminya sedang mengalami sakit yang cukup parah setelah wukuf di padang Arafah, dan harus mendapatkan pertolongan intensif dari pihak RS di sana.
Menurut dr Irma, Hj Fatimah sebelumnya dirawat di ruangan, tetapi kemudian dimasukkan keruang ICU, oleh karena dia dan suami Hj Fatimah harus ke Muzdalifah dan Mina untuk melaksanakan ibadah jumrah, Hj Fatimah ditinggal sementara.
"Tapi kami terus memantau keberadaan dan kesehatannya melalui via telpon," ujarnya dalam sms.
Entah kenapa, beber dia, setelah trakhir mereka melakukan kontak dengan petugas RS di Arafah, diinformasikan Hj Fatimah tidak lagi ada di ruangan ICU.
"Saat diinformasikan itu, pihaknya hendak langsung kesana, namun tidak ada taksi atau bus yang bisa mengantar ke RS Arafah, hanya itu perkembangan yang bisa kami usahakan, " tulisnya.
Menurut dia lagi, malamnya mereka juga ke daker untuk melihat foto-foto jemaah haji yang di rawat di rumah sakit-rumah sakit, bahkan dia ikut masuk keruangan rapat daker.
"Mereka juga terus mengupayakan supaya ketemu secepatnya. Mohon petunjuk apa lagi yang bisa saya lakukan sebagai petugas kesehatan kloter," tutupnya.