Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Perseroan Terbatas Mandiri Sekuritas menilai pada 2015 industri pasar modal Indonesia akan diwarnai penerbitan surat utang atau obligasi yang didorong kebutuhan korporasi untuk berekspansi serta pembiayaan kembali atau "refinancing".
"Tahun 2015 akan diwarnai maraknya penerbitan surat utang yang didorong kebutuhan korporasi untuk berekspansi, modal kerja, dan 'refinancing'. Sementara itu, obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp32,8 triliun," kata Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Ia meyakini hal itu menjadi katalis bagi Mandiri Sekuritas untuk terus meningkatkan kontribusi dan posisinya sebagai penjamin emisi teraktif di pasar obligasi. Saat ini, Mandiri Sekuritas yang merupakan salah satu investment bank dan sekuritas di Indonesia kembali menguasai posisinya sebagai penjamin emisi teraktif di pasar obligasi dengan meraih pangsa 14,7 persen hingga akhir Mei 2015.
"Dengan pencapaian itu, perusahaan optimistis dapat memperkuat dominasinya di semester kedua tahun ini dengan target 20 penjaminan surat utang," katanya.
Dalam kurun waktu lima bulan terakhir, dipaparkan bahwa nilai penerbitan emisi obligasi di Indonesia telah mencapai Rp25,7 triliun. Adapun hingga Mei 2015, Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan sebanyak delapan mandat sebagai penjamin pelaksana emisi untuk penerbitan obligasi BUMN seperti PTPP dan Pegadaian, serta perusahaan swasta seperti FIF, Summarecon, Bank UOB, Bank OCBC Nisp, BFI dan Alfamart.
Iman Rachman menambahkan Mandiri Sekuritas telah mengantongi sebanyak enam mandat penerbitan obligasi dengan nilai emisi total mencapai sebesar Rp13,2 triliun dari berbagai sektor industri seperti keuangan, telekomunikasi dan properti yang saat ini sedang dalam proses penerbitan.
"Maraknya penerbitan obligasi diharapkan dapat memperkaya portfolio investasi bagi para investor institusi seperti dana pensiun dan asuransi. Dari sisi 'demand' secara global, Indonesia masih menjadi salah satu pilihan investor asing untuk mencari yield yang menarik di 'emerging market'. Hal ini diperkuat dengan posisi Indonesia yang baru saja mendapatkan peningkatan peringkat dari Standard & Poor¿s menjadi BB+ (double B plus) dengan outlook positif," paparnya.
Selain memiliki jangkauan distribusi yang luas, Iman Rachman menambahkan Mandiri Sekuritas juga diperkuat dengan akses ke pasar regional. Keberadaan kantor cabang di Singapura menjadi nilai tambah dalam memperluas jalur distribusi surat utang yang diterbitkan di Indonesia kepada investor global, di antaranya obligasi korporasi rupiah, global bond korporasi dan global bond Pemerintah Republik Indonesia.
"Dinamika di pasar modal tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Mandiri Sekuritas tetap optimis dapat melanjutkan kinerja positif di tahun 2015," ucap Iman Rachman./e
Pasar Modal Indonesia Akan Diwarnai Penerbitan Obligasi
Sabtu, 30 Mei 2015 15:53 WIB