Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tabalong, Johan Noor Effendi di Tanjung, Senin mengatakan, selain melibatkan kelompok masyarakat khususnya para ibu rumah tangga, program bank sampah juga dilaksanakan oleh sekolah.
"Beberapa sekolah sudah melaksanakan program bank sampah dengan harapan selain bisa menjadi sumber penghasilan juga bisa mengurangi volume sampah di Tabalong," jelas Johan.
Sepuluh sekolah yang tercatat sudah mengelola bank sampah diantaranya SMA Negeri 2 Tanjung, SMP Negeri 2 Murung Pudak, SMP Plus Murung Pudak, SD Negeri Belimbing, SD Cakung, SMP Negeri 1 Tanta, SMA Negeri 1 Tanta serta SD Negeri 1,2 dan 3 Hikun Kecamatan Murung Pudak.
Johan menegaskan melalui program bank sampah ingin mengubah pola pikir masyarakat maupun siswa terkait mengelola sampah kering hingga bisa membawa berkah atau rezeki.
Saat ini pembentukan bank sampah masih sebatas di wilayah Kecamatan Tanjung, Tanta dan Murung Pudak mengingat volume sampah di wilayah perkotaan ini sangat tinggi sementara armada truk sampah yang ada tidak mencukupi.
BLHD Tabalong sendiri banyak mendapat permintaan terkait pembinaan bagi pembangunan bank sampah termasuk sosialisasi dalam pengolahan sampah baik plastik, kertas, logam dan jenis lainnya.
"Pemilahan dan pemilihan sampah pun harus dilakukan masyarakat dengan harapan 70 persen sampah yang dihasilkan bisa dikurangi karena itu kegiatan sosialisasi penanganan sampah terus kita lakukan," ungkapnya.
Tahun ini BLHD Tabalong menargetkan sebanyak 100 bank sampah bisa dibangun di wilayah ini dengan melibatkan masyarakat bekerjasama para pengumpul dengan tarif yang berlaku.
Sementara guna memperbaiki pemilahan sampah khususnya di tempat umum, sekolah dan perkantoran, BLHD Tabalong membagikan 84 tong sampah untuk sampah basah, kering dan bahan berbahaya serta beracun.
Dari hasil penilaian Pemantauan Pertama (P1) Adipura, Tabalong sendiri menempati peringkat keenam dan aspek pemilahan sampah nilainya masih kurang.