Banjarbaru, (Antaranews Kasel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar, Kalimantan Selatan, meraih laba bersih Rp4,9 miliar selama 2014 atau naik 170 persen dibanding tahun 2013.
"Laba yang diraih 2014 sebesar Rp4,9 miliar sedangkan 2013 sebesar Rp1,7 miliar," ujar Direktur Umum PDAM Intan Banjar, Harmadi Budi Santoso di Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan laba yang diraih sepanjang tahun 2014 berasal dari pendapatan usaha yang meliputi pendapatan penjualan air dan non-air.
Harmadi menyebutkan laba dari penjualan air sebesar Rp68,4 miliar dan pendapatan dari penjualan non-air sebesar Rp20,9 miliar sehingga total pendapatan usaha Rp89,4 miliar.
"Pendapatan usaha ditambah oleh pendapatan lain-lain sebesar Rp3,5 miliar sehingga jumlah pendapatan secara keseluruhan sepanjang 2014 sebesar Rp93 miliar," ungkapnya.
Sementara beban operasional diantaranya gaji pegawai, listrik, bahan bakar minyak dan pemeliharaan termasuk beban pinjaman sebesar Rp86,6 miliar.
"Beban non-operasional Rp61 juta dan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp6,3 miliar dikurangi pajak penghasilan Rp1,4 miliar maka laba bersih sebesar Rp4,9 miliar," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya berupaya agar keuntungan yang diraih PDAM Intan Banjar setiap tahun bisa meningkat melalui berbagai penghematan yang dilakukan menyeluruh.
Penghematan tersebut diantaranya pengurangan kegiatan pegawai keluar daerah seperti diklat yang pelaksanaannya diarahkan cukup di daerah setempat.
"Efesiensi juga dilakukan melalui pengurangan beban listrik, pembelian BBM hingga pemakaian bahan kimia sehingga biaya operasional yang dikeluarkan sedikit," kata dia.
Ia menambahkan alokasi anggaran bisa dialihkan untuk lebih menambah cakupan layanan seperti penambahan jaringan pipa sehingga menambah jumlah pelanggan.
"Penambahan jaringan pipa terus dilakukan untuk menambah cakupan layanan air bersih baik melalui dana yang disiapkan PDAM maupun dana bantuan pemerintah," katanya.
PDAM Intan Raih Laba Rp4,9 Miliar
Kamis, 5 Maret 2015 20:41 WIB
Laba yang diraih 2014 sebesar Rp4,9 miliar sedangkan 2013 sebesar Rp1,7 miliar,"