Banjarmasin, (Antaranews Kalsel ) - Wakil Ketua Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan Hasan Mahlan mengungkapkan, Balai Benih Induk Ikan Air Tawar Karang Intan Kabupaten Banjar, di provinsi itu kewalahan menyedikan bibit jenis ikan tersebut.
Wakil rakyat dari Partai Golkar mengungkapkan itu, di Banjarmasin, Selasa, sesudah Komisi II DPRD Kalsel mengunjungi Balai Benih Induk Ikan Air Tawar (BBIIAT) di Kecamatan Karang Intan (sekitar 57 kilometer timur laut Banjarmasin) pekan lalu.
Penyediaan bibit ikan air tawar tersebut, ungkap Sekretaris Dewan Pimpinan Derah (DPD) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (APMI) Kalsel itu, terutama untuk jenis ikan gabus (haruan) serta papuyu (sejenis ikan betok).
Sebagai contoh bibit haruan pada BBIIAT Karang Intan tersebut, untuk sementara ini hanya mampu produksi/menghasilkan sekitar 350.000/bulan, sementara kebutuhan para pembudidaya ikan air tawar lebih dari 550.000/bulan, kutipnya.
Begitu pula untuk bibit papuyu, yang juga merupakan primadona jenis ikan air tawar di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa ini, BBIIAT belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan.
Sedangkan untuk jenis ikan air tawar lain, pembudidaya bisa mendatangkan dari tempat lain, bahkan asal luar provinsi, seperti bibit ikan mas, patin, dan gurami.
Di BBIIAT Karang Intan tersebut selama ini hanya mengembangkan benih dan induk ikan jenis haruan, papuyu, patin, gurami, lele, nilai, serta ikan mas.
Ia berharap, balai benih ikan milik pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut agar meningkatkan peran sebagai penyedia bibit bagi petambah atau pembudidaya ikan, terutaa untuk daerah Kalsel.
Peran tersebut, menurut fungionaris salah satu serikat pekerja di Kalsel itu, baik secara kuantitas maupun kualitas dalam penyediaan bibit ikan.
Dengan peningkatan kuantitas atau jumlah penyediaan bibit, lanjutnya, akan lebih memudahkan petambak atau pembudi daya ikan, karena mereka tidak perlu bersusah payah mencari bibit ikan jauh-jauh ke luar daerah.
"Harapan peningkatan penyediaan bibit ikan dari balai benih tersebut, seiring dengan upaya meningkatkan konsumsi terhadap ikan bagi penduduk Kalsel yang kini mencapai empat juta jiwa," demikian Hasan Mahlan.