Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kabut asap cukup pekat di wilayah perairan Kalimantan Selatan dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan nahkoda kapal tidak berani berlayar karena rawan terjadi kecelakaan di laut.
Nahkoda Kapal Arwana Kapten Yusni di Banjarmasin, Kamis mengatakan, dengan kondisi kabut asap yang cukup pekat seperti saat ini, pihaknya tidak mungkin melakukan pelayaran, karena akan sangat rawan terjadi kecelakaan laut.
"Kalaupun toh harus tetap berangkat, terpaksa kita menyisir dipinggiran sungai, hingga kabut asap berkurang," katanya.
Menurut Yusni, nahkoda kapal barang dari Pelabuhan Surabaya tujuan Banjarmasin dan sebaliknya itu, akibat kabut asap yang cukup pekat tersebut, jarak pandang di sungai juga menjadi sangat pendek, sehingga bisa mengakibatkan terjadinya tabrakan kapal.
Plh Kepala Kantor Kesyabandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Trisakti Banjarmasin, Hapid Budiman mengatakan, saat ini jarak pandang di Sungai Barito hanya sekitar 100 meter, normalnya, sesuai ketentuan jarak pandang harus 2-3 mil.
Kondisi tersebut, kata dia, sangat membahayakan bagi pelayaran, sehingga seluruh nahkoda kapal diharapkan untuk waspada, terutama pada saat melintas di sungai Barito.
"Sejak hari ini, Kamis (16/10) kita telah mengeluarkan surat imbauan, agar seluruh nahkoda kapal selalu waspada, karena kabut asap yang semakin tebal dan mengganggu jarak pandang," katanya.
Selain mengganggu jarak pandang, kata dia, otomatis juga akan mengganggu kecepatan kapal pada saat berada di sungai Barito.
"Berdasarkan ketentuan, kecepatan kapal pada saat masuk di sungai Barito mencapai 6 knot, biasanya para nahkoda begitu melihat kabut asap, akan langsung mengurangi kecepatan kapal tersebut," katanya.
Menurut Hapid, biasanya di setiap kapal akan dilengkapi dengan teknologi yang cukup canggih, sehingga akan mudah untuk mengatur dan mengendalikan kapal sesuai dengan situasi dan kondisi, namun demikian nahkoda tetap harus waspada.
Dalam beberapa pekan terakhir, kabut asap selalu menyerang di kota Banjarmasin, bahkan semakin hari kabut semakin pekat.
Kondisi tersebut terjadi, karena semakin banyaknya titik api, akibat pembakaran lahan dan terbakarnya kawasan hutan yang mengepung wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya.
Menanggulangi hal tersebut, Pemprov telah menyiagakan seluruh Posko penanggulangan bencana, begitu juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Rencananya, mulai hari ini, BNPB juga akan melakukan persiapan hujan buatan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan pesawat pengebom air.
Kabut Asap Pekat Nahkoda Tidak Berani Berlayar
Kamis, 16 Oktober 2014 20:12 WIB
...terpaksa kita menyisir dipinggiran sungai, hingga kabut asap berkurang,"