Oleh Yose Rizal
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat jumlah koperasi aktif di daerah itu meningkat dua persen dari 2.460 koperasi pada 2012 menjadi 2.508 koperasi pada 2013.
"Meningkatnya jumlah koperasi menunjukkan pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan di Kalsel tumbuh positif," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Provinsi Kalsel Suharjo di Banjarbaru, Kamis.
Ia mewakili Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin menghadiri peluncuran produk unggulan daerah melalui pendekatan OVOP dan peresmian Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) di Banjarbaru.
Suharjo mengatakan komponen modal sendiri koperasi di daerah itu hingga akhir 2013 mencapai Rp663,7 miliar, modal dari luar sebesar Rp608,1 miliar sedangkan volume usaha mencapai Rp1,1 triliun dan sisa hasil usaha (SHU) mencapai Rp121,7 miliar.
Menurut dia, Pemprov Kalsel menyampaikan apresiasi atas fasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terhadap perkembangan koperasi di provinsi itu.
"Fasilitasi Kemenkop dan UKM sangat membantu perkembangan koperasi sehingga pembangunan ekonomi kerakyatan semakin tumbuh dan berkembang," katanya.
Ia menyebutkan fasilitasi Kemenkop dan UKM diberikan kepada 43 unit koperasi dengan nilai sebesar Rp6,7 miliar berupa perkuatan permodalan koperasi dan revitalisasi pasar tradisional melalui koperasi.
Kemudian, penataan sarana usaha pedagang kaki lima (PKL) melalui koperasi, penataan sarana usaha ritel modern "UKM Mart" melalui koperasi dan pengembangan sarana produksi koperasi.
Peluncuran produk unggulan daerah dihadiri Wali Kota Banjarbaru Ruzaidin Noor, Gubernur Kalsel diwakili Asisten I Suharjo dan pejabat Pemprov Kalsel maupun Pemkot Banjarbaru serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Tiga produk unggulan Kalsel yang pengembangannya didukung Kemenkop UKM adalah kerajinan tenun Kabupaten Tanah Bumbu, kerajinan batu permata Kabupaten Banjar dan kerajinan Arguci Kota Banjarbaru.
Selain peluncuran produk unggulan daerah, kegiatan juga diisi peresmian Gedung PLUT KUMKM di Jalan Trikora Banjarbaru.
Sementara itu pendekatan OVOP ("one village one product) adalah suatu program berbasis pembangunan komunitas, dengan pendekatan pembangunan ekonomi berdasarkan pasar.
Inisiatif OVOP dimaksudkan untuk membantu pengembangan kemampuan masyarakat desa pada produk tertentu dan meningkatkan ekonomi pedesaan melalui peningkatan pendapatan masyarakat.
Koperasi Aktif Meningkat Dua Persen
Kamis, 24 April 2014 22:21 WIB