Oleh Ulul Maskuriah
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekitar 40.000 anak usia sekolah yang berumur 16--18 tahun di Kalimantan Selatan yang seharusnya duduk di bangku SLTA tidak melanjutkan sekolah, kata Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kalsel Ngadimun di Banjarmasin, Jumat.
Penduduk berusia sekolah di Kalsel pada tahun 2012 sebanyak 185.336 anak, atau meningkat jika dibandingkan dengan data pada tahun 2011 sebanyak 181.664 siswa, katanya.
Ia menyebutkan jumlah siswa SMA sederajat dengan kelompok usia 16--18 tahun pada tahun 2012 sebanyak 130.316 siswa, atau meningkat jika dibandingkan dengan data 2011 sebanyak 126.997.
Dengan demikian, kata dia, total siswa SMA sederajat dari seluruh kelompok umur sekarang ini mencapai 145.893 siswa, atau meningkat dibanding tahun sebelumnya, 142.152 siswa.
"Dilihat dari data tersebut, angka partisipasi murni (APM) dan angka partisipasia kasar (APK) dari tahun ke tahun terus meningkat," katanya.
Meski demikian, kata dia, masih ada jumlah penduduk usia 16--18 tahun yang masih harus dituntaskan APM-nya, yaitu sebesar 29,69 persen atau mencapai sekitar 39.000 siswa lebih yang harus didorong untuk melanjutkan sekolah.
Sementara itu, APK yang harus dikejar, kata dia, 21,28 persen, melalui berbagai program yang akan dicanangkan pada awal tahun ini, katanya.
Defenisi APK atau APM, kata dia, adalah persentase jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah.
Makin tinggi APK berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah tertentu bersekolah di tingkat pendidikan tertentu.
Nilai APK bisa lebih besar dari 100 persen karena adanya siswa di luar usia sekolah, daerah kota, atau daerah perbatasan.
Mengejar angka APK dan APM tersebut, Dinas Pendidikan Pemprov Kalsel segara melaksanakan program wajib belajar 12 tahun atau program pendidikan menengah umum (PMU).
Melaksanakan program tersebut, kata Ngadimun, pada tahun 2013 pihaknya akan meningkatkan daya tampung lokasi pendidikan antara lain dengan pembangunan sekolah untuk SMA.
"Akan kita lihat daerah-daerah mana yang memang perlu ditambah bangunan sekolahnya karena dengan adanya program pendidikan menengah universal atau wajar 12 tahun, maka jumlah siswa yang melanjutkan ke SLTA juga akan bertambah," katanya.
Tentang sekolah gratis, kata dia, akan dilaksanakan, tetapi khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
"Kalau dari keluarga mampu sekolah tetap diperbolehkan untuk memungut biaya sesuai dengan kemampuan, hal itu untuk subsidi silang," katanya.
40.000 Siswa Putus SMA
Jumat, 29 Maret 2013 17:55 WIB